( )

Kini, Lokananta, Arti, Fungsi, dan Penampilannya Setelah Revitalisasi

13 Agustus 2024 11:18 WIB

“Saya meminta Danareksa dan PPA untuk menyiapkan model bisnis yang berkelanjutan, sehingga Lokananta dapat memiliki fondasi yang kokoh untuk dapat terus eksis dan relevan di masa depan,” imbuhnya.

Pembukaan kembali Lokananta setelah revitalisasi oleh Menteri BUMN Erick Thohir pada Sabtu (3/6/2023).

Sejarah Lokananta
Berdiri sejak 1956, Lokananta awalnya mengemban tugas memproduksi sekaligus mendistribusikan materi siaran Radio Republik Indonesia (RRI) dalam bentuk piringan hitam.

Piringan hitam itu kemudian disebarluaskan ke stasiun RRI seluruh Indonesia.

Kepala Jawatan RRI saat itu, R. Maladi, lalu berinisiatif mendirikan pabrik piringan hitam dengan harapan agar lagu barat tidak mendominasi siaran RRI.

Maka, pada 29 Oktober 1956, Lokananta resmi berdiri dengan nama lengkap Pabrik Piringan Hitam Lokananta Jawatan Radio Kementerian Penerangan Republik Indonesia di Surakarta.

Perusahaan rekaman ini sempat mengalami kejayaan di tahun 1970-1980-an dengan mengorbitkan sejumlah legenda musik Indonesia, seperti Gesang, Waldjinah, Bing Slamet, Titiek Puspa, dan Sam Saimun.

Sayangnya, seiring perkembangan zaman dan teknologi, Lokananta tak bisa mengikuti perkembangan tersebut dan justru vakum bahkan terbengkalai pada era 1990-an.

Lokananta Kini
Lokananta berlokasi di Jalan Ahmad Yani, Kerten, Laweyan, Solo, dengan luas kawasan mencapai 2,1 hektar.

Selain studio seluas 14 x 31 meter yang memungkinkan untuk menggelar rekaman live dengan tata akustik ruangan yang mumpuni, Lokananta menyediakan tempat untuk kegiatan pentas musik, diskusi, workshop, dan lain-lain.

Lokananta juga selalu membuka pintu museumnya bagi pengunjung yang ingin melihat koleksi piringan hitamnya.

Menteri BUMN Erick Thohir di salah satu ruang budaya di Gedung Cagar Budaya Lokananta.

Setelah revitalisasi, perusahaan rekaman ini kini memiliki tujuh arena, yakni galeri, studio, live house, taman lingkar, panggung amphitheater, area ritel F & B, dan area ritel kreatif (non F & B).

Nah, seperti yang disampaikan Erick, harapannya ke depan Lokananta akan menjadi ruang pertunjukan, ruang publik, sampai kepada tempat pemberdayaan UKM dan UMKM. Satu destinasi musik, budaya, dan wisata baru.

Artikel ini telah terbit di https://www.kabarbumn.com/lipsus/11703691/lokananta-arti-fungsi-dan-penampilannya-kini-setelah-revitalisasi?page=2

Sumberwww.kabarbumn.com
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
101.1 fm
103.5 fm
105.9 fm
94.4 fm