Desain bangunan ini merupakan hasil karya Raul Renanda Amrul, seorang desainer, arsitek, dan seniman berbakat Indonesia yang dikenal dengan keahliannya dalam berbagai disiplin seni. Raul juga merupakan sosok di balik desain Masjid Jami Soeprapto Soeparno dan sejumlah karya arsitektur ikonik lainnya, termasuk Teater Jakarta di Taman Ismail Marzuki.
Masjid ini pun semakin istimewa dengan kehadiran lampu chandelier yang dibuat oleh para pengrajin berbakat dari Boyolali, menjadikan Masjid Nur’aini sebagai representasi karya anak bangsa yang membanggakan.
M.H. Turut hadir Kang Maman Suherman untuk membawakan “Sekapur Sirih” dan Ustadz Hilman Fauzi memberikan tausiyah dan pembacaan doa. Acara kemudian dilanjut dengan pengguntingan pita dan penandatanganan prasasti oleh Ibu Hj. Nur’aini Soeprapto dan keluarga.
“Saya dan almarhum Bapak Soeprapto Soeparno menghabiskan masa kecil kami di Kepulauan Bangka Belitung. Bapak di Pangkal Pinang dan saya di Kurau Barat. Kami sangat familiar dengan kehidupan masyarakat di sini, dan kami ingin berbagi kembali kepada masyarakat Bangka Belitung,” ucap Ibu Hj. Nuraini Soeprapto Soeparno, Pendiri TIKI – JNE.
“Dengan kehadiran masjid ini, diharapkan dapat menjadi pusat kegiatan keagamaan dan sosial yang bermanfaat bagi masyarakat sekitar," harapnya.
Pj Gubernur Bangka Belitung, Bapak Sugito sangat mengapresiasi dan berterima kasih atas kontribusi Ibu Hj. Nuraini Soeprapto Soeparno dan keluarga besar TIKI – JNE dalam pembangunan Masjid Nur’aini di Kurau Barat ini.
Menurutnya, masjid ini tidak hanya menjadi simbol kepedulian sosial yang luar biasa, tetapi juga diharapkan dapat menjadi tempat yang memfasilitasi berbagai kegiatan positif dan sarana untuk mempererat kebersamaan masyarakat sekitar.
"Semoga Masjid Nur’aini dapat menjadi sumber inspirasi dan keberkahan bagi warga Bangka Belitung, khususnya Kurau Barat, serta menggerakkan lebih banyak pihak untuk berkontribusi dalam pembangunan daerah," kata Pj Gubernur Sugito.
Dalam tausyiahnya Ustadz Hilman Fauzi menuturkan bahwa masjid adalah tempat istimewa yang dapat mengantarkan kemuliaan, ketenangan dan kebahagiaan. Bahkan Allah SWT menyiapkan pahala yang
sangat besar untuk hambanya yang memakmurkan masjid selama hidup di dunia. Adapun orang yang bisa membangun masjid di dunia, kelak Allah akan bangunkan istana rumah di Surga.
Mohamad Feriadi Soeprapto, Presiden Direktur JNE mengungkapkan, “Masjid Nur’aini adalah bentuk komitmen keluarga kami untuk memberi kembali kepada masyarakat Bangka Belitung, yang selalu kami anggap sebagai rumah.
"Kami memahami pentingnya tempat ibadah bagi kehidupan sosial dan spiritual. Sesuai dengan filosofi yang ditanamkan oleh Almarhum Bapak Soeprapto Soeparno, yakni Berbagi, Memberi, dan Menyantuni, yang sampai dengan saat ini, filosofi tersebut masih dijalankan oleh perusahaan," tutur Mohamad Feriadi Soeprapto.
"Kami berharap dengan adanya masjid ini dapat memperkuat silaturahmi dan mendukung berbagai aktivitas keagamaan. Semoga masjid ini tidak hanya menjadi tempat ibadah, tetapi juga pusat kegiatan yang bermanfaat bagi masyarakat,” tambahnya.
Sementara itu, Ibu Yulina Hastuti, selaku Direktur Utama TIKI, mengatakan dirinya percaya bahwa tujuan bisnis dan sosial harus selalu berjalan seiring, sebagaimana telah menjadi komitmen yang diwariskan oleh pendiri TIKI sejak awal berdirinya perusahaan ini.
Ia mengungkapkan Nilai-nilai kepedulian dan tanggung jawab sosial yang dijunjung tinggi akan terus kami jaga dan laksanakan lintas generasi. Melalui pembangunan Masjid Nur’aini ini, kami berharap dapat memberikan manfaat dan inspirasi bagi masyarakat Bangka Belitung.
"Kami juga ingin mengucapkan terima kasih atas kepercayaan yang telah diberikan kepada TIKI dalam mendukung roda perekonomian di daerah ini. Semoga sinergi ini dapat terus terjalin dan memberikan dampak positif bagi kita semua,” pungkas Ibu Yulina Hastuti.