Pemandangan di Kawah Ijen di Banyuwangi.
Pemandangan di Kawah Ijen di Banyuwangi. ( (UNSPLASH/ANDIKO Baskoro))

Untuk Pendaki Pemula, Ini Tips Aman Melihat Blue Fire di Kawah Ijen

9 Oktober 2024 16:41 WIB

SonoraBangka.id - Diketahui, Kawah Ijen merupakan salah satu destinasi wisata paling populer di Banyuwangi.

Itu karena keberadaan Blue Fire yang terdapat di Kawah Ijen.

Blue Fire di Kawah Ijen ini merupakan fenomena alam langka yang didunia hanya ada dua.

Dikutip dari banyuwangitourism.com, fenomena tersebut tebentuk akibat sublimasi gas belerang hingga mencapai suhu 200 derajat celsius.

Reaksi tersebut kemudian memunculkan cahaya kebiruan di dasar Kawah Ijen pada dini hari.

Karena itu, tak heran bila keindahan Blue Fire di Kawah Ijen begitu terkenal.

Namun, untuk melihat keindahan Blue Fire di Kawah Ijen ini, wisatawan harus mengeluarkan tenaga ekstra.

Itu karena Kawah Ijen terletak di puncak Gunung Ijen yang berada di ketinggian 2.386 mdpl.

Kendati demikian, akses jalan untuk mendaki ke gunung ini cukup mudah.

Sebab Pemerintah Banyuwangi telah menyiapkan sejumlah sarana dan prasarana yang memudahkan wisatawan mencapai puncak Gunung Ijen.

Bagi Anda yang belum pernah mendaki tapi ingin mencapai puncak Gunung Ijen, tenang saja.

Sebab, pariwisatabanyuwangi.com telah memberikan sejumlah tips dan hal-hal yang harus disiapkan para pemula sebelum mendaki ke Gunung Ijen. Berikut rinciannya:

1. Persiapan

Karena cuaca yang dingin, Anda sebaiknya menyiapkan pakaian tebal agar tidak mengalami hipotermia.

Jangan lupa mengenakan sepatu hiking mengingat ini adalah jalur pendakian.

Masker juga wajib dibawa untuk menghindari gas belerang yang menyengat.

Makanan ringan dan air minum sebaiknya tidak ketinggalan agar tidak kehausan atau kelaparan.

Disarankan membawa makanan ringan berbahan dasar cokelat.

Jangan lupa membawa senter sebagai penerangan.

2. Start pendakian

Anda bisa memilih Pos Paltuding untuk memulai pendakian.

Dari sini, jarak ke puncak sekitar 3,4 km.

Setidaknya diperlukan waktu tempuh 2-3,5 jam berjalan kaki hingga sampai puncak.

Lamanya perjalanan tergantung dengan kekuatan fisik Anda.

3. Medan pendakian

Jalur pendakian ke puncak Gunung Ijen memiliki lebar yang bervariasi dari 2-4 meter.

Namun Anda harus tetap waspada mengingat di pinggir jalan adalah jurang-jurang curam.

Karena jalur yang berpasir, disarankan mengenakan sandal atau sepatu yang alasnya bertekstur agar tidak mudah terpeleset.

4. Gangguan fisik yang kemungkinan terjadi selama pendakian

Kedinginan, mengantuk, lelah, hingga nafas sesak biasa dialami para pendaki yang hendak menuju Kawah Ijen.

Karena itu, masyarakat yang menderita penyakit jantung, hipertensi, dan penyakit pernafasan seperti asma dilarang keras melakukan pendakian.

Namun, bila masih ingin melihat Kawah Ijen, disarankan untuk menyewa jasa gerobak dorong manusia yang akan mengantar sampai puncak.

5. Waktu tebaik untuk melihat Blue Fire di Kawah Ijen

Musim panas adalah waktu terbaik untuk mendaki ke Gunung Ijen.

Nah, untuk pendakian malam hari disarankan agar bisa melihat Blue Fire yang menyala pada dini hari.

Artikel ini telah terbit di https://www.kabarbumn.com/ragam/112763779/tips-aman-melihat-blue-fire-di-kawah-ijen-untuk-pendaki-pemula?page=3

Sumberwww.kabarbumn.com
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
101.1 fm
103.5 fm
105.9 fm
94.4 fm