Sebuah truk mengalami rem blong mengakibatkan tabrakan karambol di turunan Exit Tol Bawen(KOMPAS.com/tangkapan layar video amatir)
Sebuah truk mengalami rem blong mengakibatkan tabrakan karambol di turunan Exit Tol Bawen(KOMPAS.com/tangkapan layar video amatir) ( KOMPAS.COM)

Bahaya Mobil Pakai Gigi Tinggi di Jalan Menurun

17 November 2024 17:53 WIB

SONORABANGKA.ID - Adalah Proses pengereman mobil harus dilakukan dengan benar, khususnya di jalan menurun. Pasalnya, masih banyak pengemudi yang salah dalam pengoperasiannya.

Pengereman dilakukan guna memperlambat atau mengurangi kecepatan, sehingga dibutuhkan rasio percepatan roda gigi yang sesuai agar berjalan dengan baik.

Hardi Wibowo, pemilik bengkel mobil Aha Motor Yogyakarta mengatakan, saat memasuki jalan menurun idealnya pengemudi memindahkan percepatan roda gigi ke yang lebih rendah.

“Tujuannya agar terjadi perlambatan, sehingga mobil tetap aman terkendali, terhindar dari risiko rem blong karena beban yang berat dari gaya dorong kendaraan,” ucap Hardi kepada Kompas.com, Sabtu (16/11/2024).

Hardi mengatakan, ketika beban rem utama terlalu berat, maka komponen akan lebih cepat panas. Dampaknya, beberapa peristiwa disfungsi rem bisa terjadi.

“Minyak rem bisa mendidih saat panas, akibatnya uap air akan membuat sistem bekerja tidak optimal, pedal terasa ngempos dan kampas rem tidak bisa menekan sempurna piringan atau tromol,” ucap Hardi.

Hardi mengatakan, penggunaan gigi tinggi akan membuat mobil cenderung meluncur saat melewati jalan menurun, karena rasio percepatan putaran mesin dan putaran roda masih besar.

Menurut Hardi, gaya dorong mobil tetap besar akibat rasio percepatan masih tinggi. Sehingga, meski pedal gas tidak diinjak bisa membuat putaran mesin tetap tinggi karena gaya dorong mobil, efek gravitasi bumi.

“Bila di jalan rata, bukan turunan, pemakaian gigi tinggi pada laju mobil pelan akan membuat mesin tersendat dan mati mendadak, tapi karena di turunan ada gaya dorong dari gravitasi, putaran mesin terus naik, direm juga sama,” ucap Hardi.

Hardi mengatakan, penggunaan percepatan rendah akan membuat mobil bisa memperlambat laju mobil dengan lebih baik, sesuai dengan kebutuhan.

“Putaran mesin justru akan menjadi penghambat laju mobil karena rasionya rendah, sehingga ada perlambatan meski pedal rem tidak diinjak, dan saat pedal rem diinjak akan lebih mudah terjadi perlambatan,” ucap Hardi.

Proses tersebut, menurut Hardi, akan memberikan dampak baik karena akan mencegah terjadi roda selip, ketika mobil melewati turunan dengan permukaan jalan basah atau licin.

“Perlambatan karena engine brake terjadi pada perangkat transmisi, sehingga putaran roda cenderung bebas dan memiliki traksi baik, sementara perlambatan karena rem utama terjadi di area roda, sehingga ada selip ketika roda terkunci, khusus yang belum ABS,” ucap Hardi.

Hardi mengatakan, selip pada roda akan membuat mobil melaju tidak terkendali, sehingga ada risiko mobil terlempar atau keluar trek serta meningkatkan risiko kecelakaan.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Bahaya Mobil Pakai Gigi Tinggi di Jalanan Turunan", Klik untuk baca: https://otomotif.kompas.com/read/2024/11/17/084100515/bahaya-mobil-pakai-gigi-tinggi-di-jalanan-turunan.

SumberKOMPAS.com
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
101.1 fm
103.5 fm
105.9 fm
94.4 fm