SonoraBangka.id - Sebagai orang tua, memberikan kebebasan untuk menonton tanpa pengawasan dapat berdampak buruk pada perkembangan anak.
Ya, orangtua harus tahu, begini cara memilih tontonan sesuai usia anak.
Di era digital ini, anak-anak tumbuh dalam lingkungan yang penuh dengan berbagai jenis tontonan, mulai dari televisi, platform streaming, hingga media sosial.
Oleh karena itu, memilih tontonan sesuai usia anak adalah langkah penting untuk mendukung tumbuh kembang mereka secara optimal.
Melansir dari berbagai sumber, berikut ini adalah penjelasan cara memilih tontonan sesuai dengan usia anak.
Setiap usia memiliki tahapan perkembangan tertentu yang berbeda.
Anak-anak di usia dini lebih sensitif terhadap gambar dan suara, sehingga tontonan dengan unsur kekerasan, bahasa kasar, atau adegan yang tidak pantas dapat memengaruhi perilaku dan emosi mereka.
Selain itu, paparan konten yang tidak sesuai dapat membentuk pandangan dunia yang keliru dan menghambat perkembangan moral serta sosial mereka.
Menurut penelitian, anak-anak yang terlalu sering menonton konten tidak sesuai usia berisiko mengalami masalah emosional, seperti kecemasan atau agresivitas.
Selain itu, mereka juga dapat mengembangkan perilaku meniru yang tidak sehat.
Oleh karena itu, orang tua perlu bijak dan teliti dalam memilih tontonan yang akan dikonsumsi anak.
1. Usia 0-3 Tahun
Pada tahap ini, anak-anak sangat sensitif terhadap rangsangan visual dan audio. Tontonan yang ideal adalah program dengan warna-warna cerah, musik lembut, dan cerita sederhana.
Hindari konten dengan perubahan gambar yang cepat atau suara keras, karena ini dapat menyebabkan overstimulasi.
Program seperti Baby Shark atau Cocomelon sering direkomendasikan untuk kelompok usia ini karena memiliki lagu-lagu yang edukatif dan ritme yang sesuai dengan perkembangan sensorik mereka.
2. Usia 4-6 Tahun
Di usia ini, anak mulai memahami cerita sederhana dan mampu menghubungkan sebab dan akibat.
Pilihlah tontonan yang mendukung pembelajaran dasar seperti pengenalan angka, huruf, atau nilai-nilai moral.
Serial seperti Dora the Explorer atau Sesame Street cocok karena interaktif dan mengajarkan keterampilan dasar.
3. Usia 7-12 Tahun
Anak-anak di kelompok usia ini mulai memahami cerita yang lebih kompleks dan mampu berpikir secara logis.
Tontonan yang dipilih sebaiknya memperluas wawasan mereka, seperti program dokumenter anak, serial petualangan yang mendidik, atau film keluarga yang menyampaikan pesan positif.
Hindari tontonan dengan tema kekerasan, mistis, atau hubungan romantis yang tidak sesuai.
4. Usia Remaja (13-18 Tahun)
Remaja cenderung mencari tontonan yang mencerminkan kehidupan mereka, seperti drama remaja atau film aksi.
Orang tua perlu lebih aktif berdiskusi dengan anak remaja tentang konten yang mereka tonton.
Dorong mereka untuk memilih tontonan yang dapat menginspirasi, seperti dokumenter, film biografi, atau serial dengan pesan moral kuat.
Berikan kebebasan yang terkontrol, sambil memastikan mereka paham dampak dari konten yang negatif.
Memilih tontonan untuk anak tidak bisa dilakukan secara sembarangan.
Dengan memahami tahapan perkembangan anak dan menerapkan panduan yang tepat, orang tua dapat memastikan bahwa setiap tontonan yang dikonsumsi anak memiliki nilai positif.
Jadi, mari bijak dalam memilih tontonan untuk anak agar mereka dapat belajar, bermain, dan tumbuh dengan baik di dunia yang penuh warna ini.
Selain melindungi anak dari dampak buruk media, langkah ini juga membantu mereka tumbuh menjadi individu yang cerdas, kritis, dan bermoral.
Artikel ini telah terbit di https://nakita.grid.id/read/024183466/berbeda-setiap-tahapnya-begini-cara-memilih-tontonan-sesuai-usia-anak?page=all