Anak-anak di kelompok usia ini mulai memahami cerita yang lebih kompleks dan mampu berpikir secara logis.
Tontonan yang dipilih sebaiknya memperluas wawasan mereka, seperti program dokumenter anak, serial petualangan yang mendidik, atau film keluarga yang menyampaikan pesan positif.
Hindari tontonan dengan tema kekerasan, mistis, atau hubungan romantis yang tidak sesuai.
4. Usia Remaja (13-18 Tahun)
Remaja cenderung mencari tontonan yang mencerminkan kehidupan mereka, seperti drama remaja atau film aksi.
Orang tua perlu lebih aktif berdiskusi dengan anak remaja tentang konten yang mereka tonton.
Dorong mereka untuk memilih tontonan yang dapat menginspirasi, seperti dokumenter, film biografi, atau serial dengan pesan moral kuat.
Berikan kebebasan yang terkontrol, sambil memastikan mereka paham dampak dari konten yang negatif.
Memilih tontonan untuk anak tidak bisa dilakukan secara sembarangan.
Dengan memahami tahapan perkembangan anak dan menerapkan panduan yang tepat, orang tua dapat memastikan bahwa setiap tontonan yang dikonsumsi anak memiliki nilai positif.
Jadi, mari bijak dalam memilih tontonan untuk anak agar mereka dapat belajar, bermain, dan tumbuh dengan baik di dunia yang penuh warna ini.
Selain melindungi anak dari dampak buruk media, langkah ini juga membantu mereka tumbuh menjadi individu yang cerdas, kritis, dan bermoral.
Artikel ini telah terbit di https://nakita.grid.id/read/024183466/berbeda-setiap-tahapnya-begini-cara-memilih-tontonan-sesuai-usia-anak?page=all