“Misal Pertamax Turbo (RON 98) ada aditif dengan fungsi deterjen, anti oksidan, anti korosi, dispersan, demulsifier, yang bila dicampur dengan Pertalite (RON 90 dan tidak beraditif), maka justru akan memunculkan hump effect, atau deposit yang lebih parah daripada tidak mencampurnya,” ucap Tri.
Dia mengatakan, deposit tersebut merupakan dampak dari takaran zat aditif yang tidak tepat akibat pencampuran bahan bakar yang berbeda jenis.
“Zat aditif tersebut bila takarannya tepat akan mencegah terjadinya deposit, tapi bila tidak tepat akan menghasilkan deposit yang lebih parah berupa kerak karbon di bagian saluran masuk mesin daripada tidak ada aditif sama sekali,” ucap Tri.
Dia mengatakan, kerak karbon tersebut kerap terkumpul di bagian tulip katup saluran masuk dan bahkan sampai ke dalam piston. Akibatnya, mesin menjadi mudah ngelitik dan tenaga menjadi kurang maksimal.
“Deposit yang ada di bagian tulip katup masuk, akan menghambat masuknya campuran bahan bakar, sehingga bisa menurunkan tenaga mesin, sementara deposit yang ada di kepala piston bisa menaikkan kompresi sehingga mesin mudah ngelitik,” ucap Tri.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Efek Samping Mencampur BBM Oktan Rendah dan Tinggi", Klik untuk baca: https://otomotif.kompas.com/read/2024/11/28/111200215/efek-samping-mencampur-bbm-oktan-rendah-dan-tinggi.