Ilustrasi mobil overheat.(kompas.com)
Ilustrasi mobil overheat.(kompas.com) ( KOMPAS.COM)

Efek Untuk Jangka Panjang jika Mobil Overheat Diabaikan

20 Desember 2024 19:31 WIB

SONORABANGKA.ID - Adalah Overheat atau naiknya suhu mesin mobil secara berlebihan tak jarang dianggap sepele oleh sebagian pengendara.

Padahal, jika kondisi ini dibiarkan tanpa penanganan, dampak jangka panjangnya bisa merusak komponen vital mesin dan berujung pada biaya perbaikan yang tidak murah. Kerusakan akibat overheat bahkan bisa membuat mobil tidak bisa beroperasi lagi.

Menurut Lung Lung, Pemilik Dokter Mobil, kondisi overheat yang tidak segera ditangani dapat menyebabkan komponen mesin mengalami deformasi akibat panas ekstrem. Blok mesin dan silinder head menjadi bagian yang paling rentan terdampak.

“Mobil overheat, yakni saat suhu mesin bisa mencapai di atas batas normal, membuat logam pada silinder head memuai tidak merata dan akhirnya melengkung. Kalau sudah begitu, kompresi mesin bocor dan performa mobil langsung menurun drastis,” kata Lung Lung kepada Kompas.com, Kamis (19/12/2024).

Lebih lanjut, Lung Lung menjelaskan bahwa kondisi overheat yang berulang bisa memicu kerusakan pada gasket kepala silinder.

Komponen ini berfungsi menjaga agar oli mesin dan cairan pendingin tidak bercampur. Jika gasket rusak, cairan pendingin bisa masuk ke ruang bakar dan merusak sistem pembakaran.

“Nah, kalau gasket kepala silindernya sudah rusak, perbaikannya jadi rumit. Cairan pendingin yang bocor ke ruang mesin juga bisa merusak piston dan menyebabkan oli menjadi encer. Ini akan mempercepat keausan komponen mesin,” kata dia.

Selain itu, overheat yang berkepanjangan juga bisa merusak komponen pendingin seperti radiator dan pompa air.

Ketika radiator tidak mampu menurunkan suhu mesin secara optimal, mesin akan terus mengalami panas berlebih serta membuat pompa air bekerja lebih keras hingga akhirnya jebol.

Lung Lung menyarankan agar pengemudi selalu memantau indikator suhu mesin dan berhenti sejenak jika jarum penunjuk suhu mulai naik ke batas merah.

“Jangan dipaksa jalan, kerusakan bisa jauh lebih parah. Mending matikan mesin segera terus tunggu sampai suhu turun, setelahnya baru diperiksa,” ujarnya.

Untuk mencegah overheat, Lung Lung menekankan pentingnya perawatan berkala pada sistem pendingin mobil. Pastikan cairan radiator (coolant) dalam kondisi optimal, kemudian rutin ganti oli. Tak lupa periksa juga kinerja kipas radiator.

Dengan penanganan yang cepat dan perawatan rutin, risiko kerusakan parah akibat overheat bisa diminimalisir. Jangan abaikan tanda-tanda overheat jika ingin mesin mobil tetap awet dan berfungsi optimal dalam jangka panjang.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Efek Jangka Panjang jika Mobil Overheat Diabaikan", Klik untuk baca: https://otomotif.kompas.com/read/2024/12/20/064200215/efek-jangka-panjang-jika-mobil-overheat-diabaikan.

SumberKOMPAS.com
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.