- Autisme: Anak-anak dengan autisme seringkali kesulitan memahami dan merespons isyarat sosial. Mereka mungkin tampak tidak tertarik pada interaksi sosial atau mengalami kesulitan dalam berkomunikasi dengan orang lain.
- ADHD: Anak-anak dengan ADHD mungkin berbicara terus-menerus dan sulit mendengarkan orang lain. Mereka mungkin menyela pembicaraan atau tidak sabar menunggu giliran.
- Autisme: Anak-anak dengan autisme mungkin memiliki keterlambatan dalam perkembangan bahasa, menggunakan bahasa dengan cara yang tidak biasa, atau menunjukkan minat terbatas pada komunikasi verbal.
Penanganan ADHD sering kali melibatkan kombinasi terapi perilaku, pendidikan khusus, dan obat-obatan.
Terapi perilaku dapat membantu anak belajar keterampilan mengatur diri dan mengembangkan strategi untuk mengelola gejala.
Obat-obatan seperti stimulan juga dapat membantu meningkatkan fokus dan mengurangi hiperaktivitas dan impulsivitas.
Penanganan autisme memerlukan pendekatan yang lebih beragam dan terindividualisasi.
Intervensi dini sangat penting dan dapat melibatkan terapi perilaku (seperti ABA - Applied Behavior Analysis), terapi wicara, dan terapi okupasi.
Program pendidikan yang disesuaikan dengan kebutuhan anak juga sangat penting untuk mendukung perkembangan akademis dan sosial.
Meskipun ADHD dan autisme memiliki beberapa kesamaan dalam mempengaruhi perkembangan anak, keduanya adalah kondisi yang berbeda dengan gejala, penyebab, dan kebutuhan penanganan yang unik.
Orang tua dan pendidik harus bekerja sama dengan profesional kesehatan untuk mengembangkan rencana intervensi yang efektif, membantu anak-anak mencapai potensi penuh mereka dalam lingkungan yang mendukung dan inklusif.
Memahami perbedaan ini sangat penting untuk memastikan anak-anak mendapatkan diagnosis yang akurat dan dukungan yang tepat.
Artikel ini telah terbit di https://nakita.grid.id/read/024093975/apa-beda-adhd-dan-autisme-anak-coba-perhatikan-cara-komunikasinya?page=all