Menurutnya, penularan HMPV terjadi melalui droplets atau percikan air liur saat penderita virus tersebut batuk, bersin, atau bicara.
Virus ini juga bisa disebarkan lewat kontak langsung dengan penderita ataupun sentuhan barang yang terkontaminasi.
"Ini mirip penularan Covid-19," tegas Dicky.
Penderita HMPV juga akan mengalami gejala mirip Covid-19 yaitu batuk, demam, hidung berair atau tersumbat, mengi, sakit tenggorokan, mual, muntah, diare, atau ruam.
HMPV terkadang menyebabkan komplikasi serius seperti bronkitis atau pneumonia, bronkiolitis, radang paru-paru, asma kambuh, serta infeksi telinga.
Orang yang berisiko terkena HMPV
Dicky menyebut, HMPV saat ini tengah merebak di China, Hong Kong, dan Jepang karena negara-negara itu masih dilanda musim dingin.
Cuaca dingin memudahkan penularan virus berbahaya seperti HMPV. Sebab, banyak orang berada di tempat yang sama saat cuaca dingin sehingga mudah tertular virus.
Menurut Dicky, HMPV ditemukan sejak 2001. Virus ini terutama menyerang anak kecil, orang tua, serta anak muda dengan imunitas rendah.
Dia menilai, kondisi penularan HMPV berbeda daripada Covid-19 yang baru muncul dan menular ke manusia pada 2019.
"(Karena sudah ada sejak dulu) sebagian penduduk Asia Timur bahkan Asia Tenggara sebagian sudah memiliki imunitas (dari HMPV)," lanjutnya.
Meski begitu, setiap orang tetap berisiko terinfeksi HMPV terutama setelah bepergian ke lokasi tempat virus itu mewabah. Karena itu, publik tetap perlu waspada.
Orang-orang yang rentan dan berisiko tinggi terinfeksi HMPV adalah sebagai berikut:
Untuk mencegah tertular HMPV, Dicky menyarankan publik mendapatkan vaksin flu, menerapkan gaya hidup sehat, serta berada di tempat dengan saluran udara yang baik.
Perlu juga diterapkan protokol 5M yaitu mencuci tangan dengan sabun, memakai masker, menjaga jarak, menjauhi kerumunan, dan mengurangi mobilitas.
"Potensi HMPV menjadi epidemi apalagi pandemi itu sangat kecil," tegas Dicky.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Mewabah di China dan Jepang, Apakah Penularan HMPV Semasif Covid-19?", Klik untuk baca: https://www.kompas.com/tren/read/2025/01/03/063000065/mewabah-di-china-dan-jepang-apakah-penularan-hmpv-semasif-covid-19-?page=all#page2.