"Generasi muda perlu lebih cermat dalam memilih platform finansial, mempertimbangkan keamanan dan regulasi untuk menghindari potensi kerugian finansial," tambah Ria.
Selain itu, data Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menunjukkan bahwa pengguna paylater di kalangan Gen Z (usia 26–35 tahun) mencapai 43,9 persen, dengan sebagian besar pengeluaran untuk fashion (66,4 persen), perlengkapan rumah tangga (52,2 persen), dan elektronik (41 persen).
Strategi Atur Keuangan untuk Gen Z
Insight Investments juga memberikan empat langkah utama dalam mengelola keuangan:
1. Batasi Cicilan Maksimum 30 Persen dari Pendapatan
Pastikan total cicilan tidak melebihi 30 persen dari penghasilan untuk menjaga stabilitas keuangan.
2. Prioritaskan Kebutuhan Produktif
Gunakan cicilan untuk pendidikan atau modal usaha dibandingkan kebutuhan konsumtif.
3. Susun Anggaran Bulanan
Buat daftar prioritas pengeluaran dan sisihkan dana darurat minimal 10 persen dari pendapatan.
4. Mulai Berinvestasi Sejak Dini
Pilih instrumen investasi seperti reksa dana untuk mempersiapkan masa depan yang lebih stabil.
"Investasi adalah langkah penting yang membantu generasi muda mempersiapkan masa depan lebih stabil dan memiliki dampak sosial yang positif," jelas Ria.
Sebagai contoh, produk seperti Reksa Dana I-Hajj Syariah Fund dari Insight Investments tidak hanya menawarkan potensi keuntungan finansial.
Produk ini juga mendukung program sosial, termasuk membantu memberangkatkan jemaah ke Tanah Suci.
Insight Investments terus berkomitmen memberikan solusi keuangan yang tidak hanya menguntungkan, tetapi juga berkelanjutan.
Jadi, kita bisa mencoba strategi mengatur keuangan di atas, ya.
Artikel ini telah terbit di https://www.parapuan.co/read/534196429/strategi-kelola-keuangan-untuk-gen-z-di-tengah-meningkatnya-tren-paylater?page=all