SonoraBangka.id - Beberapa hari ini para mahasiswa yang tergabung dalam Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM SI) menggelar aksi demonstrasi bertajuk 'Indonesia Gelap'.
Puncak aksi di sejumlah daerah ini akan digelar di Istana Negara pada Kamis (20/2/2025), bertepatan dengan hari pelantikan 481 pasangan kepala daerah terpilih pada Pilkada Serentak 2024.
Aksi tersebut merupakan lanjutan dari demonstrasi yang sebelumnya berlangsung di kawasan Patung Kuda, Jakarta Pusat pada Senin (17/2/2025) yang berlanjut pada Rabu (19/2/2025).
Selain di Jakarta, beberapa hari ini demo mahasiswa terjadi di sejumlah daerah, seperti Bandung, Lampung, Surabaya, Malang, Samarinda, Banjarmasin, Aceh, dan Bali.
Koordinator Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM SI), Herianto mengatakan, akan mengadakan teknis lapangan (teklap) pada Rabu (19/2/2025) malam, untuk membahas persiapan aksi.
Menurut Herianto, massa diperkirakan akan lebih besar dibanding aksi sebelumnya.
"Kemungkinan besarnya di depan Istana Negara."
"(Jumlah massa) itu pasti akan lebih besar nanti kalau tuntutan kita kemarin tidak ada direspons sama pihak pemerintah,” kata Herianto, Selasa (18/2/2025) dikutip dari Kompas.com.
Aksi besok digelar bertepatan dengan pelantikan kepala daerah di Istana Kepresidenan Jakarta, yang diikuti oleh 481 kepala daerah.
Mahasiswa berharap pemerintah segera menanggapi tuntutan yang telah mereka sampaikan sebelum acara pelantikan berlangsung.
“Kita berharap, semoga sebelum hal itu terjadi, pemerintah harus segera merespons hal tersebut,” tambah Herianto.
Sebelumnya, aksi demonstrasi digelar di kawasan Patung Kuda, Jakarta Pusat, dan di sejumlah daerah.
Ada 13 tuntutan yang disuarakan mereka.
Satu di antaranya soal kekhawatiran efisiensi anggaran pendidikan.
Selain terkait anggaran pendidikan, para mahasiswa juga menuntut agar ada efisiensi dan perombakan Kabinet Merah Putih guna mengatasi pemborosan anggaran.
Berikut 13 tuntutan aksi demonstrasi 'Indonesia Gelap' BEM SI:
1. Mewujudkan pendidikan gratis yang ilmiah dan demokratis serta membatalkan pemangkasan anggaran pendidikan.
2. Mencabut proyek strategis nasional (PSN) yang merugikan rakyat dan melaksanakan reforma agraria sejati.
3. Menolak revisi Undang-Undang Minerba yang dianggap membungkam kritik akademik.
4. Menghapus fungsi ganda ABRI untuk mencegah represi terhadap masyarakat sipil.
5. Segera mengesahkan RUU Masyarakat Adat untuk memberikan perlindungan hukum bagi hak-hak mereka.
6. Mencabut Instruksi Presiden Nomor 1 Tahun 2025 yang dinilai merugikan sektor pendidikan dan kesehatan.
7. Mengevaluasi total program makan bergizi gratis agar tepat sasaran dan tidak dijadikan alat politik.
8. Merealisasikan anggaran tunjangan kinerja dosen untuk meningkatkan kesejahteraan akademisi.
9. Mendesak penerbitan Perppu Perampasan Aset guna memperkuat pemberantasan korupsi.
10. Menolak revisi Undang-Undang TNI, Polri, dan Kejaksaan yang berpotensi memperkuat impunitas aparat.
11. Melakukan efisiensi dan perombakan Kabinet Merah Putih guna mengatasi pemborosan anggaran.
12. Menolak revisi Tata Tertib DPR yang dinilai dapat memperkuat dominasi kekuasaan.
13. Melakukan reformasi total Kepolisian Republik Indonesia untuk menghilangkan budaya represif.
Aksi Berlanjut, Ratusan Polisi Bersiaga
Aksi Indonesia Gelap oleh elemen BEM SI di Patung Kuda, Monas, Jakarta Pusat berlanjut pada hari ini, Rabu (19/2/2025).
Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Pol Susatyo Purnomo Condro menuturkan personel yang dikerahkan 775 personel gabungan.
"Dalam rangka pengamanan aksi penyampaian pendapat dari sejumlah aliansi mahasiswa," kata Susatyo kepada wartawan, Rabu (19/2/2025).
Personel gabungan tersebut dari Polda Metro Jaya, Polres Metro Jakarta Pusat, TNI, Pemda DKI dan instansi terkait.
Susatyo menuturkan personel akan ditempatkan di sejumlah titik di sekitar bundaran Patung Kuda Monas hingga di depan Istana Negara.
Sementara pengalihan arus lalu lintas bersifat situasional tergantung dinamika situasi di lapangan.
"Apabila jumlah massanya tidak banyak, lalu lintas normal seperti biasa. Kita lihat nanti jumlah massanya, bila nanti di sekitaran bundaran Patung Kuda Monas itu massanya cukup banyak dan eskalasi meningkat, maka arus lintas akan dialihkan," tambahnya.
Pihak kepolisian mengimbau kepada masyarakat yang akan melintas sekitar Monas agar mencari jalan alternatif untuk menghindari penumpukan kendaraan di sekitar Patung Kuda.
Susatyo mengingatkan kepada seluruh personel yang terlibat pengamanan selalu bertindak persuasif, tidak memprovokasi dan terprovokasi, mengedepankan negosiasi, pelayanan yang humanis serta menjaga keamanan dan keselamatan.
Kepada kordinator lapangan (korlap) dan orator untuk melakukan orasi dengan santun dan tidak memprovokasi massa.
"Lakukan unjuk rasa dengan damai, tidak memaksakan kehendak, tidak anarkis dan tidak merusak fasilitas umum," pungkasnya.
Sebagai informasi, demo ini diinisiasi oleh Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM SI).
BEM SI menjelaskan bahwa tema Indonesia Gelap dipilih sebagai kritik terhadap kebijakan pemerintah yang dinilai tidak transparan.
Lebih lanjut, tema ini juga menyindir pemerintah yang terus menggaungkan Indonesia Emas 2045, padahal kebijakan yang diambil dinilai tidak berpihak kepada generasi muda.
Dalam aksi kali ini, mahasiswa membawa lima tuntutan utama, yaitu:
1. Mencabut Instruksi Presiden Nomor 1 Tahun 2025 karena menetapkan pemangkasan anggaran yang tidak berpihak pada rakyat.
2. Mencabut pasal dalam RUU Minerba yang memungkinkan perguruan tinggi mengelola tambang guna menjaga independensi akademik.
3. Melakukan pencairan tunjangan kinerja dosen dan tenaga kependidikan secara penuh tanpa hambatan birokratis dan pemotongan yang merugikan.
4. Mengevaluasi total program MBG dan mengeluarkannya dari anggaran pendidikan.
5. Berhenti membuat kebijakan publik tanpa basis riset ilmiah dan tidak berorientasi pada kesejahteraan masyarakat.
Artikel ini telah tayang di BangkaPos.com dengan judul 13 Tuntutan Mahasiswa, Puncak Demo Aksi Indonesia Gelap Besok saat Pelantikan 481 Kepala Daerah, https://bangka.tribunnews.com/2025/02/19/13-tuntutan-mahasiswa-puncak-demo-aksi-indonesia-gelap-besok-saat-pelantikan-481-kepala-daerah?page=all.