SonoraBangka.ID - Sebuah kisah haru sekaligus tragis dialami oleh dua pendaki wanita yaitu Lilie Wijayanti Poegiono (60) dan Elsa Laksono (60) yang meninggal dunia saat mendaki Puncak Carstensz di Papua Tengah.
Diberitakan sebelumnya, Lilie dan Elsa dinyatakan meninggal dunia pada tanggal 1 Maret 2025 sekitar pukul 02.07 WIT karena mengalami hipotermia akibat serangan cuaca buruk.
Dua sahabat ini meninggal setelah bersama-sama berhasil menaklukan puncak tertinggi di Indonesia, Carstensz Pyramid dan berada satu rombongan bersama influencer sekaligus musisi Fiersa Besari.
Seperti diketahui, Cartenz Pyramid (Carstensz Pyramid) atau Puncak Cartenz merupakan puncak tertinggi di Indonesia dan satu dari tujuh puncak tertinggi di dunia.
Dengan ketinggian mencapai 4.884 mdpl, Puncak Cartenz masuk dalam jajaran The Seven Summit of Indonesia dan World Seven Summit yang sangat diidamkan para pendaki profesional.
Di usia Lilie dan Elsa yang tidak lagi muda, memang hobi mendaki gunung terdengar tidak biasa.
Dalam akun Instagram Lilie Wijayanti @mamakpendaki pada 8 November 2024, ia bercerita awal mula dua sahabat ini bisa mendaki berbagai puncak tertinggi yang ada di Indonesia.
Terungkap bahwa keduanya sudah lama bersahabat, bahkan sejak duduk di bangku SMP. Adapun hobi mendaki baru dijalani keduanya sejak di bangku SMA.
“Pertemanan Mamak Pendaki (Lilie Wijayanti) dan Mamak Gigi (Elsa Laksono) dimulai sejak bangku SMP, dan berlanjut ke SMA dan mulailah kami mendaki bersama,” tulisnya.
Walau begitu, hubungan keduanya pernah mengalami masa pasang surut karena harus terpisah karena melanjutkan pendidikan.
“Persahabatan kami terputus tanpa kabar berita, aku melanjutkan kuliah dan karir di Telkom, dan Elsa melanjutkan kuliah kedokteran Gigi di Jakarta. Karena itulah dia dinamai Mamak Gigi. Komunikasi terbatas, dan hubungan terputus,” lanjutnya.
Namun kemudian, kekuatan sosial media mempertemukan mereka, bahkan bisa kembali mendaki bersama.
“Dan ketika Sosmed mulai marak, bertemulah kami dan teman-teman lainnya. Percaya atau tidak, Mak Gigi inilah biang kerok kami mendaki lagi,” tulisnya.
Lilie juga mengungkap salah satu kenangan istimewa mereka yaitu ketika mendaki Gunung Semeru sebagai hadiah ulang tahun ke-50 untuk Elsa, namun berakhir gagal.
“Saat itu dia berulang tahun ke 50, dan ketika ditanya mau hadiah apa? Jawabannya adalah hiking ke Gunung Semeru. Jadilah kami bersusah payah penuh drama mendaki gunung Semeru dan gagal,” kenangnya.
“Dari situlah kami berdua dan seorang teman membentuk grup Kura-Kura Gunung dan beranak pinak sampai sekarang. Mendaki puluhan gunung di dalam dan beberapa di luar negeri. Alam adalah playground kami. Entah mengapa kalau di alam kami bisa bergembira seperti menari-nari di trek, lupa semua masalah,” tulisnya.
Lilie kemudian menyematkan julukan untuk mereka berdua yaitu Ratu Pendaki atau Hiking Queen.
“Dan itulah kami, kami ga bisa menari, menarinya jelek karena bukan Dancing Queen tapi kami adalah Hiking Queen. Gunung adalah kerajaan kami……” tulisnya.
Dilansir dari Kompas.com (2/3/2025), Lilie dan Elsa melakukan pendakian ke Cartenz Pyramid tidak hanya untuk bersenang-senang, namun membawa misi khusus.
Lilie dan Elsa tengah menjalankan misi untuk memasang plakat demi mengenang rekan mereka, Hanafi Tanoto, yang wafat di gunung tersebut pada tahun sebelumnya.
Plakat yang mereka bawa bertuliskan: "Perjumpaan tidak pernah berakhir, seperti awan menjadi hujan dan kembali. Persatuanmu kekal, dalam kami dan semesta. Sang Khalik telah menyambutmu. Kau wariskan semangat yang kami teruskan."
Setelah berhasil mencapai Puncak Cartenz, Lilie dan Elsa sukses menjalankan misi memasang “plakat persahabatan” tersebut.
Namun setelahnya justru hal yang tidak diinginkan terjadi. Di gunung yang sama dengan mendiang Hanafi Tanoto, keduanya akhirnya berpulang.
Kabar ini seperti dikonfirmasi oleh Muliawan Margadana, Penasihat Ikesa (Ikatan Eks Alumni SMA Katolik Santo Albertus Malang/SMA Dempo).
”Keduanya sebenarnya mendaki untuk memasang plakat kenangan bagi teman kami yang meninggal sebelumnya di Cartenz. Sebelum meninggal, plakat sudah terpasang,” kata Muliawan, seperti dikutip dari Kompas.id, Minggu (2/3/2025).
Sumber:
Instagram @mamakpendaki
regional.kompas.com (David Oliver Purba)
https://www.kompas.com/kalimantan-timur/read/2025/03/03/033000388/kisah-lilie-dan-elsa-dua-pendaki-yang-meninggal-setelah-pasang?page=all#page3