Pemprov Babel melalui dishub, sebutnya, segera membuat draf MoU dan meminta koordinasi terus ditingkatkan, terutama dengan kementerian terkait dan TNI AL. Serta akan menyurati pimpinan TNI AL terkait rencana tersebut.
Sementara Danlanal Babel Kolonel (Laut) Dudik Kuswoyo mengatakan rapat merupakan tindaklanjut dari permohonan Lanal terkait belum tersedianya dermaga. Bersamaan dengan permohonan tersebut terdapat rencana kedatangan kapal cruise yang membutuhkan peningkatan kapasitas alur pelayaran Pelabuhan Belinyu. Ia menegaskan harus ada Perjanjian Kerjasama (PKS) sebagai dasar pelaksanaan pekerjaan yang sinergi dan sejalan ini.
Dengan adanya pengerukan dermaga Belinyu guna membuka akses kapal cruise, Dudik berharap bisa bersinergi bagi pembangunan dermaga Lanal Babel.
Menurutnya, keberadaan dermaga Lanal Babel nantinya sangat penting terutama bagi kapal-kapal milik AL (KRI) yang beroperasi di Perairan Babel maupun ALKI 1 tidak terganggu oleh kehadiran kapal lain yang bersandar di dermaga Pelabuhan Belinyu.
"Selama ini apabila ada KRI yang sandar terpaksa harus pergi karena ada kapal lain yang masuk ke dermaga Belinyu yang dikelola oleh Pelindo, karena kita belum punya dermaga," ujarnya.
Dengan adanya dermaga Lanal, Dudik menyebut pihaknya bisa mengawasi secara langsung keamanan kapal, proses pengisian logistik lebih efektif dan efisien, serta wahana edukasi bagi masyarakat apabila ada kapal perang bersandar.
"Saya berharap ini dapat direalisasikan dengan bantuan Pemprov Babel, karena fungsi dermaga pangkalan ini sangat penting dalam mendukung operasi dan manfaat lainnya," tegasnya.
Selain Kadishub Babel Tajuddin dan Danlanal Babel Dudik Kuswoyo, rakor juga dihadiri Kepala KSOP Pangkalbalam Izuar, GM Pelindo II Pangkalbalam Cucuk Kuswoyo, perwakilan PT Timah Tbk, Dinas ESDM Babel, Dinas Kekautan dan Perikanan, Dinas Lingkungan Hiduo, Dishub Kabupaten Bangka.