Ilustrasi makanan manis
Ilustrasi makanan manis ( Pressmaster)

5 Jenis Makanan Ini Bisa Sebabkan Peradangan, Hati - Hati !!!

10 Juli 2020 11:32 WIB

SonoraBangka.id - Peradangan sesekali dapat melindungi tubuh, tetapi peradangan kronis membuka pintu bagi banyak penyakit serius. Dari sisi kesehatan, peradangan adalah pedang bermata dua. Peradangan membantu menyembuhkan kerusakan sel di tubuh, tetapi terlalu banyak peradangan di dalam tubuh juga berbahaya dan dapat menyebabkan radang sendi, penyakit jantung, serta kondisi kesehatan lainnya.

Ahli diet terdaftar Erin Coates menjelaskan, bahwa munculnya peradangan bisa dipengaruhi oleh makanan yang dikonsumsi dan bahwa peradangan sering dipicu sebagai cara untuk melindungi kesehatan, ketika sistem kekebalan tubuh mendapati sesuatu yang asing di dalam tubuh.

"Jika kamu ingin memerangi peradangan, mulailah dengan memerhatikan isi dapurmu. Dan ketika kamu membuat daftar belanjaan, pilih lebih sedikit makanan penyebab inflamasi,” kata Coates.

Coates berbagi daftar makanan penyebab peradangan yang perlu kita hindari saat pergi ke supermarket:

1. Gula

Setiap hari, orang Amerika mengonsumsi sekitar 17 sendok teh gula tambahan. Masalahnya adalah asupan harian yang disarankan 6 sendok teh atau kurang. Sedangkan di Indonesia, sekitar 53,1 persen orang Indonesia mengonsumsi makanan dan minuman tinggi gula lebih dari satu kali per hari. Padahal, asupan gula yang disarankan adalah 50 gram atau setara empat sendok makan gula per hari. Karena produsen makanan menambahkan gula dalam dosis besar untuk meningkatkan rasa pada berbagai makanan kemasan, maka banyak orang kesulitan untuk menghindari tambahan gula tersebut.

"Tetapi, ketika ada terlalu banyak gula pada satu waktu, insulin akan menyimpan kelebihan gula dalam sel-sel lemak, yang kemudian menyebabkan mereka menjadi lebih besar. Seiring waktu, ini dapat menyebabkan kenaikan berat badan atau resistensi insulin, yang terkait dengan kondisi metabolisme lainnya."

 "Tubuh kita tidak dirancang untuk memproses jumlah tambahan gula yang berlebihan sepanjang hari, jadi kita harus lebih sadar ketika (kita) memilih produk dan membaca label (nutrisi)," tambahnya

2. Lemak Trans

Melalui proses yang disebut hidrogenasi, produsen makanan berhasil membuat lemak trans.

"Menambahkan hidrogen ke dalam lemak mengubah tekstur, konsistensi, dan umur simpannya," kata Coates. "Tetapi para peneliti telah menemukan, bahwa tidak ada tingkat lemak trans yang aman untuk dikonsumsi. Jadi usahakan untuk mengonsumsi kurang dari satu gram lemak trans setiap hari." Coates mengatakan, lemak trans ada dalam makanan restoran cepat saji dan makanan yang dipanggang seperti kue dan kerupuk.

Mengapa harus menghindarinya: Coates menjelaskan, lemak trans meningkatkan kolesterol LDL "buruk" dan menurunkan kolesterol HDL "baik", keduanya merupakan tindakan yang dapat meningkatkan risiko pengembangan penyakit jantung, stroke, dan diabetes tipe 2.

3. Daging Merah dan Daging Olahan

Untuk mempertahankan rasa, daging olahan telah diasinkan, difermentasi atau diasapi. Daging olahan dan daging merah mengandung banyak lemak yang menyebabkan peradangan. Daging merah gtermasuk daging sapi, babi, dan kambing, sedangkan hot dog, sosis, dan bakso adalah contoh daging olahan.

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
101.1 fm
103.5 fm
105.9 fm
94.4 fm