Gudeg, makanan khas Yogyakarta.
Gudeg, makanan khas Yogyakarta. ( https://pesona.travel)

Berawal Tanam paksa, Ini Sejarah Rasa Manis Pada Masakan Jawa Tengah

12 Agustus 2020 14:34 WIB

SonoraBangka.id - Masakan di Jawa Tengah dan Yogyakarta terkenal dengan cita rasanya yang manis dan menjadi sajian yang unik  dan banyak penggemarnya. Bukan tanpa alasan masyarakat Yogyakarta dan Jawa Tengah khususnya Solo memiliki sajian khas dengan cita rasa manis, Ciri khas kuliner Jawa Tengah dan Yogyakarta itu berawal malah dari tanam paksa saat masa penjajahan. Guru Besar Ilmu dan Teknologi Pangan Universitas Gadjah Mada Prof. Dr. Ir. Murdijati Gardjito menjelaskan hal ini.

Tanam paksa 5 komoditas pangan

Pada saat itu ada 5 komoditi pangan yang dieksplorasi di Jawa yaitu teh, kopi, gula pasir dari tebu, tapioka, dan kina. Kina ditanam di Jawa Barat pada abad ke-17 hingga 18. Murdijati kepada Kompas.com  memaparkan bahwa “Kita kembali ke zaman kolonial, jadi pada saat itu Bangsa Eropa berpikir untuk mengeksprorasi Tanah Jawa, dengan komoditi pangan yang laku di pasar dunia,”. Selanjutnya yang cocok ditanam di Jawa Barat lainnya adalah tapioka dan teh. Kemudian setelah dicoba, kopi yang dulunya ditanam di Jawa Barat akhirnya dinilai tidak cocok dan tidak menghasilkan kualitas kopi yang baik. “Lalu dipilih tempat yang lebih cocok dan akhirnya dikembangkan di Jawa Timur,” ujar Murdijati. Sementara gula pasir yang berasal dari tebu banyak diproduksi di Jawa Tengah dan sebagian Jawa Timur. Tebu, tanaman penghasil gula itu awalnya ditanam di kawasan Jawa Barat tapi juga tidak menghasilkan kualitas yang baik, kemudian dipindah ke kawasan Jawa Tengah.

Kemudahan akses gula di Jawa Tengah

Tebu dinilai memiliki kualitas yang baik saat ditanam di Jawa Tengah. Praktik tanam paksa di Jawa Tengah akhirnya mengharuskan petani dan pemiliki kebun menanam tebu. Sehingga, masyarakat Jawa Tengah sangat mudah mengakses gula. Sekitar kawasan Yogyakarta dan Solo saja terdapat 17 pabrik gula, jumlah itu tercatat pada masa akhir abad ke-18 hingga awal abad ke-19. Masyarakat Jawa Tengah memanfaatkan gula sebagai bumbu masakan karena produktivitas tebu yang melimpah membuat “Berbeda dengan masyarakat Jawa Barat, karena di sana gula masih jarang dan jauh dari Jawa Tengah yang banyak memproduksi gula,” kata Murdijati. Perbedaan penggunaan gula terlihat juga pada sajian teh di Jawa Barat yang kebanyakan tanpa gula, karena pada saat itu gula dianggap barang langka dan mahal di kawasan ini.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Sejarah Rasa Manis pada Masakan Jawa Tengah, Pengaruh Tanam Paksa", Klik untuk baca: https://www.kompas.com/food/read/2020/08/12/111500475/sejarah-rasa-manis-pada-masakan-jawa-tengah-pengaruh-tanam-paksa?page=all#page2.

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
101.1 fm
103.5 fm
105.9 fm
94.4 fm