Trey Richardson kepada Bicyclying.com mengaku diperintahkan oleh dokter untuk menahan diri dengan tak melakukan latihan apa pun sementara waktu.
Sementara itu ahli jantung yang menangani Richardson mengatakan, mereka melihat para atlet menjadi bergejala sebagai respons normal tubuh setelah olahraga sedang hingga intens yang dilakukan.
Jordan Metzl MD yang adalah seorang dokter olahraga di Rumah Sakit untuk Bedah Khusus di New York, AS, mengatakan bahwa setiap orang unik dan penyakit ini memengaruhi setiap orang secara unik pula.
Metzl juga mengatakan jika virus ini juga dapat memengaruhi seluruh tubuh dengan banyak cara.
Dia belum lama ini menulis artikel "Pertimbangan untuk Kembali Berolahraga Setelah Mengalami Infeksi Ringan/Sedang pada Atlet Rekreasi".
Dijelaskannya juga bahwa tidak ada algoritma mutlak untuk melanjutkan aktivitas dalam perkara ini. Beda dengan keseleo pergelangan kaki yang pasti memaksa kita berhenti berolahraga.
Hingga kini, semakin banyak dokter yang dikabarkan sepaham dengan temuan baru ini.
“Jadi, kami hanya perlu membantu orang yang terinfeksi untuk kembali ke aktivitas secara bertahap, ya secara bertahap,” sebut dia.
Maka dari itu, disarankan cara terbaik jika ada yang terinfeksi virus corona adalah menahan diri dari aktivitas fisik setidaknya selama dua minggu, hingga semuanya membaik.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Tetap Olahraga saat Mengidap Covid-19 Berbahaya, Benarkah?", Klik untuk baca: https://lifestyle.kompas.com/read/2020/08/27/192840920/tetap-olahraga-saat-mengidap-covid-19-berbahaya-benarkah?page=2.