Pendiri Kompas Gramedia, Jakob Oetama
Pendiri Kompas Gramedia, Jakob Oetama ( Dok. Kompas)

Profil Jakob Oetama, Salah Satu Tokoh Pendiri Kompas Gramedia

9 September 2020 15:12 WIB

Setelah lulus, ia melanjutkan studinya dalam bidang jurnalisme di Perguruan Tinggi Publisistik Jakarta dan Jurusan Publisistik di Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta.

Pada tahun 1963, Jakob bersama P.K. Ojong mendirikan majalah yang bernama Intisari yang bertemakan ilmu pengetahuan dan perkembangan teknologi, yang edisi perdananya terbit pada 17 Agustus 1963.

Majalah Intisari memiliki tujuan untuk memberi bacaan bermutu dan membuka cakrawala masyarakat Indonesia.

Eratnya persahabatan Jakob Oetama dengan P.K. Ojong bisa jadi berawal dari kesamaan pandangan politik dan nilai kemanusiaan yang dianut.

Kala itu berdirinya majalah Intisari dirasa kurang cukup.

Sehingga dua tahun setelah majalah intisari terbit, tepatnya pada tanggal 28 Juni 1965, Jakob dengan P.K. Ojong kembali bekerja sama dan melahirkan sebuah surat kabar yang diberi nama Kompas.

Nama Kompas diberikan langsung oleh Presiden Soekarno yang berarti penunjuk arah.

Sebelumnya dipilih nama ‘Bentara Rakyat’ yang berarti koran itu ditujukan untuk menjunjung tinggi harkat dan martabat rakyat. 

Moto yang dipilih pun 'Amanat Penderitaan Rakyat'. Namun, saat itu Presiden Soekarno kurang setuju dan mengusulkan nama 'Kompas'.

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
101.1 fm
103.5 fm
105.9 fm
94.4 fm