Menurut Jusri, cara yang paling aman adalah dengan menjaga jarak cukup jauh agar pandangan lebih luas.
Tetapi, konsekuensinya kecepatan kendaraan lebih lambat tapi hal ini lebih aman dari sisi safety driving.
Pada kesempatan lain, Sony Susmana dari Training Director Safety Defensive Consultant Indonesia ( SDCI) mengatakan, berada terlalu lama di belakang kendaraan besar bisa menyebabkan pengemudi mengantuk.
Keadaan ini cukup berbahaya sebab pengemudi bisa hilang fokus dan situasi tiba-tiba berubah, sehingga respons yang dilakukan terlambat.
“Berada di belakang kendaraan besar seperti truk atau pun bus membuat bosan karena kecepatannya rendah dan pandangannya ngeblock (blind spot), sehingga membuat mengantuk,” kata Sony.
Untuk mencegah terjadi hal-hal yang tidak diinginkan, Sony menyarankan, agar tetap menjaga jarak aman agar pandangan pengemudi lebih luas ke depan.
“Semakin besar kendaraan di depan maka semakin jauh jarak jaraknya, lalu cari spot yang aman untuk mendahului. Jika lalu lintas sepi dan marka putus sebaiknya mendahului,” tutur Sony.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Jangan Terlalu Lama Mengemudi di Belakang Kendaraan Besar, Berbahaya!", Klik untuk baca: https://otomotif.kompas.com/read/2020/09/13/112200815/jangan-terlalu-lama-mengemudi-di-belakang-kendaraan-besar-berbahaya-?page=all#page2.