Nah, rutin berlatih lompat tali akan menjadi semacam "persiapan untuk konser" karena bisa menyelaraskan otak dan otot besar.
Bahkan, hal ini bisa mencegah risiko terpeleset dan gangguan keseimbangan lainnya.
Latihan ini bisa memperbaiki keseimbangan dan koordinasi motorik.
Yang menarik, lompat tali juga bisa jadi cara yang efektif untuk mengaktifkan dan membentuk bagian atas tubuh.
"Sepertinya yang lebih aktif memang pergelangan dan tangan, tetapi sebenarnya dibutuhkan otot bagian lengan atas, pundak, dan punggung untuk mengontrol dan menstabilkan tali," kata Michele Olson, profesor kedokteran olahraga.
Menurut dia, jika dibandingkan dengan lari atau olahraga kardio lainnya, lompat tali adalah latihan total untuk seluruh tubuh.
Manfaat lain adalah untuk tulang. Semua olahraga yang memberi tekanan pada tulang akan meningkatkan kepadatannya.
Meski lompat tali terlihat sepele, tetapi ini bisa jadi olahraga yang berat karena itu perlu berhati-hati.
Itu sebabnya penelitian menemukan, wanita muda yang rutin melakukan lompat tali memiliki peningkatan kepadatan tulang pada kaki dan bagian punggung bawah.
Diungkapkan Church, lomapat tali bisa jadi olahraga yang berat, tergantung pada intensitasnya.
Jika bobot Anda kelebihan 22 kilogram dari berat normal, maka lompat tali tidak dianjurkan.
Nah, jika Anda tidak termasuk kegemukan, maka mulailah lakukan lompat tali secara bertahap mulai dari sekarang.
Seperti dari olahraga rutin Anda tambahkan 5 menit melakukan lompat tali.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Bentuk Otot dan Kikis Lemak dengan Rajin Lompat Tali", Klik untuk baca: https://lifestyle.kompas.com/read/2017/07/14/083200520/bentuk-otot-dan-kikis-lemak-dengan-rajin-lompat-tali?page=2.