Daya tahan tubuh
Para pakar belum mengetahui dengan jelas mengapa infeksi Covid-19 umumnya lebih ringan pada anak-anak daripada pada orang dewasa.
Menurut Sabella, ada kemungkinan itu berhubungan dengan reseptor yang terkena virus di dalam tubuh, namun penyebab ini masih spekulatif.
Di samping itu, para peneliti juga masih berupaya lebih memahami MIS-C, kondisi peradangan yang terjadi pada 12 persen anak yang meninggal karena Covid-19.
Sabella mengatakan, bahwa ini adalah sindrom baru yang mereka pelajari lebih lanjut.
Apa komplikasi jangka panjangnya, terutama yang melibatkan jantung, masih harus dilihat.
Anak-anak memegang peran kunci pada penyebaran virus di komunitas, walaupun efek infeksinya ringan.
Nah, penting bagi orangtua dan anak untuk tetap berhati-hati.
Langkah-langkah perlindungan harus terus dilakukan, seperti menjaga jarak, menghindari pertemuan besar, mengenakan masker bagi anak di atas usia 2 tahun, dan sering mencuci tangan.
Sementara, tindakan pencegahan ini juga dilakukan untuk mencegah agar anak-anak dan remaja tidak berpotensi menyebarkan virus.
Untuk para orangtua, jangan tunda untuk menghubungi dokter, jika anak menunjukkan gejala Covid-19, seperti demam atau batuk.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Jangan Sepelekan Komplikasi Covid-19 pada Anak dan Remaja", Klik untuk baca: https://lifestyle.kompas.com/read/2020/09/29/090401320/jangan-sepelekan-komplikasi-covid-19-pada-anak-dan-remaja?page=2.