SonoraBangka.id - Setelah beberapa bulan Indonesia mengalami pandemi Covid-19, hingga saat ini kasus yang terinfeksi kian bertambah saja.
Penyakit virus corona (COVID-19) adalah penyakit menular yang disebabkan oleh virus corona yang baru-baru ini ditemukan.
Sebagian besar orang yang tertular COVID-19 akan mengalami gejala ringan hingga sedang, dan akan pulih tanpa penanganan khusus.
Biasanya, jika anak-anak dan remaja yang terinfeksi virus Covid-19 hanya memiliki gejala ringan atau bahkan tidak menunjukkan gejala sama sekali.
Namun, ada beberapa kondisi pada anak yang membuatnya rentan komplikasi berat.
“ Anak-anak dan remaja yang lebih tua lebih berisiko untuk mengembangkan komplikasi mematikan, termasuk sindrom inflamasi multisistem dan gagal napas “, demikian laporan baru Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika (CDC).
Laporan tersebut menganalisa data tentang 121 anak yang meninggal karena penyakit terkait Covid-19 antara Februari dan Juli 2020 di Amerika.
Dalam data tersebut, 70 persen diantaranya berusia 10-20 tahun.
Seperti dikatakan Direktur Pusat Penyakit Menular Anak, Camille Sabella, MD, anak-anak paling kecil tampaknya paling terlindungi dari virus ini.
Kondisi medis yang paling sering dilaporkan adalah asma, obesitas, kondisi jantung, serta kondisi neurologis dan perkembangan.
Anak-anak dengan kondisi ini disarankan untuk mengambil tindakan pencegahan ekstra terhadap Covid-19.
Sementara itu, tiga dari empat anak yang meninggal karena Covid-19 memiliki setidaknya satu kondisi medis yang mendasari.
Daya tahan tubuh
Para pakar belum mengetahui dengan jelas mengapa infeksi Covid-19 umumnya lebih ringan pada anak-anak daripada pada orang dewasa.
Menurut Sabella, ada kemungkinan itu berhubungan dengan reseptor yang terkena virus di dalam tubuh, namun penyebab ini masih spekulatif.
Di samping itu, para peneliti juga masih berupaya lebih memahami MIS-C, kondisi peradangan yang terjadi pada 12 persen anak yang meninggal karena Covid-19.
Sabella mengatakan, bahwa ini adalah sindrom baru yang mereka pelajari lebih lanjut.
Apa komplikasi jangka panjangnya, terutama yang melibatkan jantung, masih harus dilihat.
Anak-anak memegang peran kunci pada penyebaran virus di komunitas, walaupun efek infeksinya ringan.
Nah, penting bagi orangtua dan anak untuk tetap berhati-hati.
Langkah-langkah perlindungan harus terus dilakukan, seperti menjaga jarak, menghindari pertemuan besar, mengenakan masker bagi anak di atas usia 2 tahun, dan sering mencuci tangan.
Sementara, tindakan pencegahan ini juga dilakukan untuk mencegah agar anak-anak dan remaja tidak berpotensi menyebarkan virus.
Untuk para orangtua, jangan tunda untuk menghubungi dokter, jika anak menunjukkan gejala Covid-19, seperti demam atau batuk.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Jangan Sepelekan Komplikasi Covid-19 pada Anak dan Remaja", Klik untuk baca: https://lifestyle.kompas.com/read/2020/09/29/090401320/jangan-sepelekan-komplikasi-covid-19-pada-anak-dan-remaja?page=2.