Rem cakra depan bisa tidak pakem, ketika terkena oli suspensi. (Ghulam/KompasOtomotif)
Rem cakra depan bisa tidak pakem, ketika terkena oli suspensi. (Ghulam/KompasOtomotif) ( kompas.com)

Berikut Ini Cara Mudah Cek Keausan Kampas Rem Motor

3 Oktober 2020 20:20 WIB

SONORABANGKA.ID - Untuk Perawatan komponen sepeda motor sebaiknya memang dilakukan secara rutin pada kilometer tertentu.

Ini bertujuan supaya kinerja dari komponen tersebut tetap terjaga serta mencegah dari kerusakan yang tidak terdeteksi.

Contohnya saja untuk bagian perangkat pengereman. Komponen yang mempunyai tugas sangat vital yakni mengurangi laju kendaraan ini harus dipastikan kondisinya tetap baik.

Selain memastikan volume minyak rem, bagian yang harus dipastikan masih bagus adalah kampasnya.

Kampas ini harus dipastikan masih tebal atau belum habis sehingga ketika digunakan dapat menekan cakram atau tromol dengan sempurna.

Untuk melakukan pengecekan kondisi brake shoe ini cukuplah mudah, baik untuk rem cakram maupun yang masih menggunakan tromol.

Pemilik kendaraan tidak perlu sampai melakukan pembongkaran kalau memang tidak akan melakukan penggantian.

Fachrul Reza sebagai Senior Instructor Astra Motor Training Center Semarang  menjelaskan, untuk perawatan atau pemeriksaan perangkat rem sebaiknya dilakukan secara berkala.

“Lakukan perawatan berkala pemeriksaan rem cakram maupun rem tromol setiap 10.000 kilometer sekali agar performa pengereman tetap terjaga,” kata Reza kepada Kompas.com, Jumat (2/10/2020).

Untuk mengecek kondisi kampas, Reza memberikan tips mudah tanpa harus membongkarnya. Untuk rem cakram cara mengecek batas keausan kampas rem adalah dengan melihat alur-alur pada kampas remnya.

“Kita dapat melihat ini secara langsung tanpa membongkar rem cakram tersebut,” ujar Reza.

Dengan cara itu akan bisa diketahui kondisi kampas rem apakah perlu dilakukan penggantian atau masih bisa digunakan.

Reza menambahkan, Sedangkan, untuk batas keausan kampas pada rem tromol yakni dengan melihat tanda yang ada pada bagian tromol.

“Mengeceknya bisa dengan melihat tanda segitiga pada panel rem tromol dan tanda panah pada tuas rem, apabila saat menarik rem tromol tanda segitiga dan tanda panah tersebut hampir bertemu/segaris, maka segera lakukan penggantian kampas rem tromol tersebut,” ucap Reza.

Reza juga menyarankan, saat melakukan penggantian sepatu rem sebaiknya menggunakan yang asli. Kalau menggunakan perangkat yang tidak asli jelas akan berbeda saat digunakan dan bukan tidak mungkin akan mengganggu kenyamanan.

“Gunakan kampas rem yang original dari pabrik pembuatnya agar terjamin kualitasnya,” tutur Reza.

Mamal Syahrudin sebagai Kepala bengkel dari Yamaha Mekar Motor Cibinong  juga menyarankan menggunakan komponen orisinal.

Hal ini karena kalau menggunakan suku cadang yang tidak asli bisa menyebabkan beberapa efek, seperti berkurangnya kemampuan pengereman.

“Ketika menggunakan kampas rem KW, efeknya yang pertama yaitu kemampuan pengereman dari motor akan berkurang atau kurang pakem. Ini berbahaya saat kondisi darurat,” kata Mamal.

Efek yang kedua, lanjut Mamal, yaitu tromol atau cakram justru bisa rusak karena penggunaan kampas yang tidak orisinal.

Masalahnya, bahan baku yang digunakan pada kampas rem KW, biasanya lebih keras atau berbeda standar dibanding yang asli.

“Efek yang terakhir yaitu rem akan cepat panas dan menimbulkan hilangnya daya pengereman secara terus menerus atau disebut dengan istilah fading,” ujar Mamal.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Begini Cara Mudah Cek Keausan Kampas Rem Motor", Klik untuk baca: https://otomotif.kompas.com/read/2020/10/03/112100515/begini-cara-mudah-cek-keausan-kampas-rem-motor?page=all#page2.

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
101.1 fm
103.5 fm
105.9 fm
94.4 fm