SonoraBangka.id - Salah satu tindakan primer untuk mencegah penyakit menular yang memiliki komplikasi permanen seperti kecacatan, bahkan kematian pada anak adalah imunisasi.
Biasanya, anak akan menangis dan rewel setelah disuntik vaksin, namun setelah rasa nyeri di bekas suntikan berkurang, biasanya anak akan tenang kembali.
Injeksi menggunakan jarum bertujuan untuk memasukkan vaksin yang berupa cairan.
Hal itu menyebabkan sedikit rasa sakit dan bengkak.
Nah, untuk bersiap melawan penyakit yang coba dilindungi oleh vaksin, tubuh juga akan bereaksi terhadap apa yang ada di dalam vaksin,
Jadi, ketika tubuh mengembangkan antibodi, itu dapat menyebabkan pembengkakan, merah di bekas tempat suntikan, dan ketidaknyamanan.
Untuk meminimalkan ketidaknyamanan setelah vaksinasi, ada beberapa hal yang dapat dilakukan orangtua.
Salah satu hal terbaik yang dapat dilakukan ibu adalah mengompres bekas suntikan dengan waslap bersih dan air dingin.
Kemudian, minta anak untuk menggerakkan lengan atau kaki yang disuntik tadi.
Jika anak masih bayi, orangtua bisa membantu melakukan gerakan.
Rasa tegang pada anak saat menerima suntikan bisa menyebabkan nyeri.
Orantua juga harus memperhatikan pakaian anak saat mendapatkan vaksinasi.
Semakin sedikit kain di sekitar tempat suntikan, semakin sedikit iritasi yang menggeseknya.
Berikan obat penurun panas sesuai anjuran dokter, jika anak demam setelah divaksin.
Pastikan juga agar anak dalam kondisi sehat, untuk mengurangi efek samping setelah imunisasi.
Jika anak memiliki alergi obat atau makanan, jangan lupa sampaikan pada dokter.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Tips Kurangi Nyeri Setelah Suntik Vaksin pada Anak ", Klik untuk baca: https://lifestyle.kompas.com/read/2020/10/03/160000420/tips-kurangi-nyeri-setelah-suntik-vaksin-pada-anak-.