( )

Tips Skin Care an Di Era New Normal

15 Oktober 2020 11:09 WIB

SonraBangka.Id - 

Setelah pandemi corona datang dan bikin setiap orang harus di rumah saja, kini sebagian masyarakat sudah mulai keluar rumah di masa new normal.

 

Masa di mana kita beradaptasi terhadap kondisi pandemi ini pun menghadirkan sederet kebiasaan baru.

Paling utama adalah kebiasan di mana kita menaati protokol kesehatan personal yang bertujuan untuk mencegah penyebaran virus corona.

Tentu tujuannya untuk kebersihan, tetapi kebiasaan ini secara tak langsung juga memengaruhi kesehatan kulit perempuan.

Hal yang paling utama dan terus digalakkan adalah penggunaan masker yang menjadi wajib saat bepergian.

Masker yang digunakan dalam jangka waktu yang panjang tentu akan menimbulkan masalah kulit seperti jerawat, iritasi, hingga alergi.

Lalu, baik di luar atau di dalam rumah, setiap orang harus rajin mencuci tangan.

Baiknya tentu dengan sabun dan air.

Tetapi, jika tidak ada berarti menggunakan hand sanitizer.

Rupanya, sabun ataupun hand sanitizer memiliki efek samping pada kesehatan kulit tangan.

“Pada sebagian orang, pemakaian hand sanitizer bisa menimbulkan berbagai masalah seperti kulit tangan menjadi kering, pecah-pecah, perih, hingga mencetuskan beberapa penyakit peradangan kulit seperti hand eczema (eksim tangan),” ujar dr. Arini Astari Widodo, SpKK., dokter spesialis kulit dan kelamin dari Rumah Sakit Abdi Waluyo saat dihubungi NOVA belum lama ini.Tak hanya tangan, kebiasaan baru pun berpengaruh pada tubuh secara keseluruhan, mulai dari rambut, badan, hingga kaki.

Pasalnya, setiap pulang bepergian atau dari luar rumah dan mungkin terpajan virus corona.

Setiap orang harus mandi dan membersihkan dirinya dengan segera.

Semakin tinggi intensitas dia beraktivitas di luar rumah, maka makin sering juga dirinya mandi.

Semakin lama bersentuhan dengan sabun, maka kulit semakin kering.

Masalah bisa bertambah bila kita pun menjadi lebih sering mencuci rambut demi menjaga kebersihan tubuh.

Padahal, jika keramas keseringan, rambut akan kehilangankelembapannya karena kekurangan minyak alami rambut.

Jangan Disepelekan

Menjaga kebersihan memang penting.

Tapi jangan sampai dalam menjaga kebersihan diri demi terhindar virus corona, kita malah memancing penyakit lain.

Salah satunya, ya masalah kulit ini, yang bila disepelekan—tak diantisipasi dan diatasi—bisa menjadi penyakit serius.

Ujung-ujungnya, tubuh malah rentan akan virus lainnya.

Tak usah heran jika perawatan tubuh itu wajib hukumnya saat di luar maupun di dalam rumah.

Pasalnya, “Kelembapan kulit penting untuk dijaga baik dalam situasi new normal ini, karena kulit merupakan organ terluar tubuh dan merupakan pembatas terhadap alergen (penyebab alergi, red.) , iritan, dan berbagai macam kuman, dan virus,” ujar Arini.

Nah, salah satu hal yang perlu diperhatikan di masa ini adalah pemilihan sabun, baik tangan atau badan.

Banyaknya penggunaan sabun antiseptik membuat kulit menjadi kering dan pecah-pecahPerlu diingat, sabun biasa sudah cukup efektif untuk virus corona, tidak perlu sabun antiseptik

Kenapa, sih, kulit mesti lembap?

Pasalnya, kulit yang lembap dan punya pertahanan yang baik dapat mencegah berbagai masalahmasalah kulit seperti alergi, iritasi, dan infeksi.

Lantas, kalau kulitnya kering?

“Apabila kulit kering tidak ditangani dengan baik, kulit dapat pecah-pecah, sehingga barrier pertahanan kulit akan berkurang. Hal ini dapat menjadi celah untuk masuknya alergen maupun kuman. Sehingga meningkatkan risiko terjadinya infeksi maupun alergi,” ujar Arini.

Lantas, jika kulit sudah kering, solusinya bukan sekadar perawatan kulit.

Selain minyak, faktor penting untuk menjaga kelembapan kulit adalah air.

Konsumsi air putih yang cukup sangat penting untuk menjaga hidrasi kulit agar selalu sehat dan tidak kering.

Mirisnya, hal ini mungkin disepelekan di masa new normal ini.

“Sering kali akibat penggunaan masker, kita menjadi malas minum. Karena komunikasi antar individu juga berkurang akibat social distancing, kita menjadi tidak terlalu merasa haus,” ujar Arini.

Hal itu diperparah karena di tengah situasi pandemi kini, kita sudah mulai berpikir berkali-kali untuk minum dari gelas restoran atau buang air kecil di tempat umum.Hal-hal tersebut membuat konsumsi air jadi berkurang sehingga kulit kurang cairan.

“Cukupi kebutuhan airmu, karena hidrasi kulit yang baik akan dapat membuat kulit sehat dan
tampak segar,” ujar Arini. Jika kulit kering langsung ditangani dengan baik pun, tidak akan berdampak panjang.

Jangan Coba-Coba

Menariknya, perawatan kulit setiap orang tidak ada yang persis sama.

Skincare bersifat personalized, sesuai tipe kulit, dan masalah kulit yang timbul akibat perubahan lifestyle selama era new normal. Rekomendasi perawatan menyesuaikan itu semua,” ujar Arini.

Makanya, sangat penting untuk mengenali jenis dan permasalahan kulit sendiri agar bisa bijak dalam memilih produk untuk perawatan
kulit.

Jika masih bingung lalu takut ke dokter atau rumah sakit,lakukanlah konsultasi online sehingga tidak tersesat.

“Karena kecenderungan takut berobat, saat ada masalah kulit, banyak yang mencoba mengobati dirinya sendiri dengan mencoba-coba skincare yang direkomendasi teman atau melihat dari rekomendasi influencer Instagram,” ujar Arini.

Pasalnya, berdasarkan survei Global Web Index mengenai analisis keadaan pasar skincare saat ini, setiap hari 63% konsumen
skincare menonton YouTube, lalu 56% melihat Facebook, dan 49% membuka Instagram agar update info terbaru.

Lantas 52% mengatakan akan membeli barang secara online lebih sering di masa pandemi saat ini. Namun, Arini mengingatkan kita juga harus berhati-hati karena banyak produk yang tidak ada lisensi resmi BPOM, sehingga keamanannya dipertanyakan.

Nah, permasalahan kulit bukan hanya berbeda tiap orang, tapi bisa jadi berbeda tiap bagian
tubuh.

Di muka ada masalah jerawat, di kaki ada tumit yang pecah-pecah, di tangan bisa iritasi.

Itu semua membutuhkan perawatannya masing-masing.

Jadi, jangan lagi abaikan perawatan kulit Sahabat NOVA.

Karena kulit adalah organ terbesar yang ada di
tubuh kita.

SumberTabloid Nova
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
101.1 fm
103.5 fm
105.9 fm
94.4 fm