Kaum hawa kerap dibebankan ekspektasi lebih jika dibandingkan dengan kaum adam.
"Kalau aku sih lebih ngerasa yang jadi masalah tuh ekspektasi terhadap perempuan di dalam industri musik," ujar Raisa.
Ekspektasi itu bahkan masih dirasakan oleh Raisa hingga saat ini.
Padahal awalnya ia menyangka ekspektasi itu dibebankan hanya saat ia mengawali karier di bidang musik.
3. Enggan dibandingkan
Raisa juga mengaku selalu merasa tak nyaman ketika dibanding-bandingkan dengan solois perempuan lain.
"Aku merasa justru di industri musik yang aku kurang suka adalah kompetisi yang dibuat-buat antara cewek dan cewek. Mungkin bagi kita enggak ada kompetisi, tapi terus tiba-tiba disuruh pilih ini atau itu, Raisa atau Isyana, misalnya," kata Raisa.
Bagi Raisa, persaingan seperti itu justru merupakan sesuatu yang beracun dan tidak baik.
"Yang kayak gitu yang bikin enggak nyaman dan itu toxic menurut aku, mengadukan cewek dan cewek yang sejatinya kita harusnya bisa saling mendukung satu sama lain," katanya.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Perempuan di Industri Musik dari Kacamata Raisa ", Klik untuk baca: https://www.kompas.com/hype/read/2020/10/22/112200466/perempuan-di-industri-musik-dari-kacamata-raisa?page=2.