Posisi ini pun menjadi pilihan yang bagus bagi siapa pun yang menderita sakit di area tersebut.
Terlebih lagi, posisi ini membuat kepala terangkat ke atas dada yang diyakini mampu mengurangi rasa panas di dada.
Namun, bagaimana jika kita tak terbiasa tidur dengan posisi telentang?
Shelby Harris, seorang ahli pengobatan tidur dan profesor di Albert Einstein College of Medicine, telah mengungkapkan bagaimana melatih diri untuk tidur telentang.
Menurut dia, saat seseorang siap untuk tidur, dia harus meletakkan bantal di kedua sisi tubuh, dan satu di bawah lutut.
Formasi ini akan membantu agar tubuh tetap berada di tempat, atau berpindah saat sudah terlelap.
Atau, metode yang lebih ekstrem adalah menaruh bola tenis pada posisi di mana kita cenderung merebahkan tubuh saat tertidur.
Jadi, saat bergerak di malam hari, rasa tidak nyaman karena bola tenis tersebut membuat kita harus membalikkan punggung, dan kembali tidur dalam posisi telentang.
Walaupun ini posisi tidur yang paling menguntungkan, namun Harris -seperti dikutip dari laman the Independent, menyatakan, teorinya initak berlaku bagi semua orang.
Sebenarnya tidur telentang dapat menyebabkan sleep apnea atau memperburuk gangguan tidur yang sudah terjadi.
Jadi bagi mereka yang rentan terhadap masalah semacam itu, maka kemungkinan posisi semacam ini bukan posisi tidur yang baik.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Mari Mengenal Posisi Tidur yang Baik", Klik untuk baca: https://lifestyle.kompas.com/read/2018/04/06/153000520/mari-mengenal-posisi-tidur-yang-baik?page=all.