Serupa dengan Zulpata, Training Director Safety Defensive Consultant Indonesia ( SDCI) Sony Susmana mengatakan, pada saat mobil mengalami pecah ban dan pengemudi langsung mengerem, maka arah mobil juga akan mengalami perubahan arah yang drastis.
“Saat terjadi kasus pecah ban dan pengemudi melakukan pengereman maka arah mobil akan berubah drastis akibat tekanan ban yang pecah semakin berat,” ucap Sony.
Kondisi tersebut justru akan membuat pengemudi menjadi semakin panik. Bukan tidak mungkin maka kondisinya juga akan menjadi lebih buruk dan bisa berpotensi menyebabkan terjadinya kecelakaan.
“Hal itu membuat pengemudi semakin panik serta kecelakaan menanti. Nah, di sinilah tanggung jawab pengemudi sudah gagal total,” kata Sony.
Saat mengalami pecah ban, yang perlu dilakukan pengemudi di antaranya:
1. Angkat kaki dari pedal-pedal yang ada di bawah
Kondisi ini menurut Sony akan lebih membuat kondisi lebih terkendali dan mencegah terjadinya kecelakaan.
“Ingat, pedal gas diinjak berakibat mobil bergerak liar, pedal kopling diinjak berakibat freewheel, dan pedal rem diinjak berakibat rollover,” ucap Sony.
2. Gunakan engine brake
Sony juga mengatakan, yang perlu dilakukan oleh pengemudi saat mengalami pecah ban adalah dengan menahan kemudi. Selain itu, juga bisa menggunakan engine brake untuk memperlambat laju kendaraan guna mencegah kecelakaan.
“Yang harus dilakukan hanya tahan kemudi ke arah tujuan atau konter kemudi (ya berat, itu akibat ban yang pecah), biarkan mobil melambat dengan bantuan engine brake,” kata Sony.
3. Arahkan mobil ke pinggir
Setelah mobil terkontrol pada kecepatan rendah, selanjutnya pengemudi bisa meminggirkan mobil untuk mencari tempat yang lebih aman.
“Setelah kecepatan bisa terkontrol (20 km per jam), arahkan ke pinggir yang aman,” ujar Sony.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Apa yang Harus Dilakukan jika Ban Mobil Meletus di Jalan?", Klik untuk baca: https://otomotif.kompas.com/read/2020/12/02/091200915/apa-yang-harus-dilakukan-jika-ban-mobil-meletus-di-jalan?page=all#page2.