SONORABANGKA.ID - Ketika musim hujan seperti saat ini, intensitas mencuci motor akan semakin sering dilakukan oleh pemilik kendaraan.
Tapi ada hal yang harus diwaspadai, mencuci menggunakan air bertekenan ( kompresor) berpotensi merusak beberapa komponen motor.
Kompresor kerap digunakan oleh tukang cuci motor di pinggir jalan. Sebab mencuci motor menjadi lebih efisien, lebih cepat dan tidak begitu melelahkan.
Endro Sutarno dari Technical Service Divison PT Astra Honda Motor (AHM) mengatakan, ketika mencuci sepeda motor sebaiknya jangan menggunakan air bertekanan tinggi. Karena, dapat mengganggu dan merusak bagian-bagian komponen sepeda motor.
“Salah satunya adalah rusaknya sirip-sirip radiator yang disebabkan oleh air bertekanan tinggi. Jika sirip sirip sudah rusak, motor pendinginnya akan bermasalah yang nantinya berakibat overheat hingga mesin jebol,” ujar Endro saat dihubungi Kompas.com, Kamis (3/12/2020).
Dialnjutkan Endro, komponen sistem kelistrikan juga sangat sensitif terhadap air bertekanan tinggi.
“Umumnya sistem kelistrikan pada motor sudh dilindungi dengan kabel yang dibungkus dari karet. Namun jika terkena tembakan air bertekanan tinggi, karet bisa bolong dan air bisa masuk ke soket hingga akhirnya mengganggu fungsi kerja komponen tersebut,” ucap Endro.
Endro mengatakan, Selain komponen tersebut, sering mencuci motor dengan kompresor juga bisa merusak tampilan motor terutama cat dan stiker pada bodi cover.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Cuci Motor Pakai Kompresor, Waspada Mesin Jebol", Klik untuk baca: https://otomotif.kompas.com/read/2020/12/03/164100115/cuci-motor-pakai-kompresor-waspada-mesin-jebol.