Ilustrasi mengganti air radiator (SHUTTERSTOCK)
Ilustrasi mengganti air radiator (SHUTTERSTOCK) ( kompas.com)

Mengetahui Sistem Pendingin pada Mesin Mobil

11 Desember 2020 21:47 WIB

Ilustrasi mengganti air radiator (SHUTTERSTOCK)

SONORABANGKA.ID - Bagian Radiator merupakan komponen penting dalam sistem pendingin mobil, supaya suhu mesin tetap terjaga akibat panas yang ditimbulkan dari proses pembakaran atau proses mesin bekerja, sehingga terhindar dari masalah overheat.

“Cara kerja radiator adalah air yang bersirkulasi masuk ke dalam mesin, kemudian akan menjadi panas dan disirkulasi ke radiator untuk didinginkan dengan kipas, setelah dingin air akan sirkulasi kembali ke dalam mesin begitu seterusnya,” ujar Didi Ahadi dari Dealer Technical Support Dept. Head PT Toyota Astra Motor (TAM)  kepada Kompas.com, Rabu (9/12/2020).

Penyebab masalah pada radiator

Kalau sudah bermasalah, perangkat pendingin cairan itu tentunya tidak bisa bekerja secara optimal dalam menjaga suhu mesin akibatnya mobil bisa mengalami overheat.

Penyebabnya bisa karena kebocoran pada radiator yang sudah keropos atau terjadi penyumbatan pada pipa kapilernya.

Kerusakan pada radiator sering kali disebabkan karena adanya kerak yang menyumbat atau kebocoran pada bagian radiator. Kerak tersebut bisa muncul karena penggunaan cairan atau air yang memiliki kandungan mineral tinggi.

Sehingga ketika air radiator mendidih menimbulkan kerak yang dapat membuat aliran di dalam perangkat pendingin mesin terganggu.

Selain menyumbat pipa kapiler, kerak yang semakin banyak juga bisa menyebabkan permasalahan lain, yakni terjadinya keropos pada bagian radiator. Pada saat kondisi ini sudah terjadi, mau tidak mau harus dilakukan perbaikan pada komponen pendingin tersebut.

Perawatan

Didi mengatakan, baiknya penggantian air radiator itu setiap 20.000 kilometer atau kalau airnya sudah terlihat keruh karena jarang digunakan.

“Hindari penggunaan air yang mengandung kotoran dan minyak karena bisa menyebabkan rekak dan karat. Sehingga, bisa menyumbat lubang yang mengganggu sirkulasinya. Sebaiknya pengisian air radiator menggunakan cairan khusus supaya benar-benar terhindar dari masalah tersebut,” ujar Didi.

Kalau pemilik mobil ingin melakukan penggantian air radiator sendiri sebetulnya bisa saja, yang terpenting pastikan kondisi mesin dalam keadaan dingin.

“Tahap pertama yang harus dilakukan adalah membuka tutup lubang bagian atas, lalu buka baut pembuangan radiator yang ada di bagian bawah. Gunakan baki atau ember untuk menampung airnya. Kemudian tutup pembuangan air bagian bawah. Isi radiator dengan cairan pendingin. Jangan lupa cek cairan di cadangannya, dan periksa tidak ada kebocoran,” kata Didi.

“Sedangkan untuk masa pakai radiator tergantung dari perawatannya, level air radiator sebaiknya diperiksa secara berkala dan menggunakan cairan coolant yang sudah direlomendasikan oleh pabrikan, misalnya gunakan super long life coolant yang penggunaanya bisa sampai 160.000 kilometer,” tambah Didi.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Kenali Sistem Pendingin pada Mesin Mobil", Klik untuk baca: https://otomotif.kompas.com/read/2020/12/10/150100115/kenali-sistem-pendingin-pada-mesin-mobil.

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
101.1 fm
103.5 fm
105.9 fm
94.4 fm