SONORABANGKA.ID - Bagian Ban merupakan salah atau komponen penting dalam kendaraan, sebab berhubungan langsung dengan jalan. Komponen ini juga termasuk kategori fast moving dan memiliki usia pakai maksimum.
Tidak jarang pemilik kendaraan abai dengan tekanan angin ban, termasuk memperhatikan kondisi secara fisik. Padahal, bila terus dilakukan dampaknya bisa sangat fatal seperti kecelakaan karena pecah ban atau kondisi karet yang sudah tipis.
Lalu kapan waktu yang tepat untuk mengganti ban mobil, apakah dengan melihat dari masa pakai atau kondisi fisik ban itu sendiri?
Zulpata Zainal dari On Vehicle Test PT Gajah Tunggal Tbk mengatakan, sebenarnya kedua indikator tersebut bisa digunakan. Tapi, bila mobil jarang digunakan, pemilik kendaraan patut mengetahui bila ban juga mempunyai masa pakai.
Tidak serta merta mobil yang jarang jalan selama bertahun-tahun, tak perlu mengganti ban karena masih tebal. Karena kondisi tersebut tentu akan berpengaruh pada kinerja ban.
“Ban harus diganti jika kondisi fisiknya sudah tidak layak. Misal sudah gundul, sobek, atau ada kerusakan di beberapa bagian yg memang tidak bisa diperbaiki lagi,” ujar Zulpata saat dihubungi Kompas.com, Jumat (11/20/2020).
Zulpata melanjutkan, kerusakan tersebut seperti bagian telapak ban yang sudah gembung, flat spot akibat panic brake, hingga keausan yang tidak rata dan sudah parah, sehingga menimbulkan ketidaknyamanan saat berkendara.
Menurut Zulpata, selama ban masih dalam kondisi baik pemilik mobil tidak perlu melakukan penggantian.
“Tidak ada masalah dengan usia atau dengan waktu produksi, selama ban masih dalam kondisi baik tidak perlu lakukan penggantian,” kata Zulpata.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Ganti Ban Mobil Sebaiknya Berdasarkan Masa Pakai Atau Kondisi Fisik?", Klik untuk baca: https://otomotif.kompas.com/read/2020/12/12/102200315/ganti-ban-mobil-sebaiknya-berdasarkan-masa-pakai-atau-kondisi-fisik-.