Sementara itu, Dr. S. Patrick Kachur, seorang profesor dari Columbia University Mailman School of Public Health di New York, mengatakan bahwa beberapa kombinasi penutup wajah, seperti masker dan pelindung leher, bisa saja lebih efektif daripada selembar kain.
Sebab, beberapa masker hanya menyediakan selapis kain, tidak sesuai dengan anjuran lapisan kain yang disampaikan otoritas kesehatan.
Adapun beberapa waktu lalu, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menganjurkan penggunaan masker kain tiga lapis untuk mengoptimalkan pencegahan Covid-19.
Kachur menambahkan, dirinya juga melihat sejumlah orang melapisi masker pelindung di dalam masker bedah atau masker kain yang bisa mudah dicuci atau diganti.
Namun, ketika memutuskan untuk menggunakan dua masker, pastikan keduanya dibersihkan secara teratur untuk menghindari kontaminasi.
Kachur megataka, jika Anda menggunakan dua lapis masker, pastikan Anda menggantinya dan mencucinya secara berkala.
Senada dengan Kachur, pakar biosekuriti Raina MacIntyre, yang meneliti efektivitas masker di University of New South Wales, mengatakan dua atau tiga masker lebih baik daripada hanya selapis masker.
Namun, seperti dilansir National Public Radio, ketika memakai lebih dari satu masker, seseorang mungkin akan lebih tergoda untuk mengutak-atik masker terluarnya dan itu berisiko terkontaminasi virus, terutama jika orang tersebut tengah berada di tempat dengan banyak orang di sekitarnya.
Masker yang terkontaminasi tersebut mungkin saja akan membawa partikel virus ke lapisan masker yang berada di dalamnya.
Selain itu, menggunakan dua atau tiga lapis masker berpotensi membuat seseorang semakin sulit bernapas.