“Misalkan jarak tempuh dari Ciputat ke Palmerah biasanya hanya 20 menit, tetapi kadang bisa sampai satu jam, perbedaannya bisa sampai 3 kali lipatnya, maka penggantiannya sebaiknya dibagi tiga, sesuaikan pemakaian,” ujar Hermas.
Hal serupa juga disampaikan, Head of Service PT Suzuki Indomobil Sales (SIS) Riecky Patrayudha.
Riecky mengatakan, pemilik kendaraan juga harus menyadari bila pelumas di dalam mesin memiliki tugas yang cukup berat dalam melindungi mesin mobil.
Maka dari itu, walau jarak tempuh pada kendaraan belum tercapai, bukan berarti oli bisa tetap dipertahankan terus.
Terlebih untuk mobil yang digunakan di kota-kota besar seperti Jakarta, walau cenderung jarak tempuhnya sedikit, tapi dengan kondisi macet dan lain-lainya, bisa membuat kualitas oli berkurang.
"Saat macet dan mobil itu berdiam lama, oli juga tetap bekerja, intinya kalau mesin hidup yang oli di dalamnya ikut bekerja. Belum lagi oli juga bisa rusak karena terkontaminasi dengan bekas oli sebelumnya, jadi baiknya tetap mengikuti anjuran yang ada," kata Riecky.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Ganti Oli Mesin Mobil Jangan Terpaku pada Jarak atau Waktu", Klik untuk baca: https://otomotif.kompas.com/read/2020/12/19/102100615/ganti-oli-mesin-mobil-jangan-terpaku-pada-jarak-atau-waktu?page=all#page2.