Infografis pesawat Boeing 737-500 Sriwijaya Air SJY182 rute Jakarta-Pontianak yang jatuh di Kepulauan Seribu tak lama setelah lepas landas dari Bandara Soekarno Hatta.
Infografis pesawat Boeing 737-500 Sriwijaya Air SJY182 rute Jakarta-Pontianak yang jatuh di Kepulauan Seribu tak lama setelah lepas landas dari Bandara Soekarno Hatta. ( Grafis Tribun Network )

Pesawat Sriwijaya Air yang Jatuh Berumur 26,7 Tahun, Ini Daftar Kecelakaan Pesawat di Indonesia

10 Januari 2021 08:34 WIB

SonoraBangka.id - Di atas perairan Pulau Seribu, Jakarta, Sabtu (9/1/2021) siang, pesawat dengan call sign SJY182 ini tiba-tiba hilang kontak saat baru saja lepas landas dari Bandara Soekarno-Hatta, Cengkareng, menuju Pontianak.

Pesawat Boeing 737-500 Sriwijaya Air yang jatuh di Kepulauan Seribu, Jakarta itu sudah berumur 26,7 tahun.

Pesawat ini diproduksi Boeing tahun 1994 dan bergabung di jajaran armada Sriwijaya Air sejak 2012.

Kepala Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT), Suryanto mengatakan pesawat jenis Boeing B737-500 tersebut sudah beroperasi sejak tahun 1994.

"Jadi kurang lebih ya umurnya sekitar 25 sampai 26 tahun," ungkap Suryanto di Posko Crisis Center Terminal 2D Bandara Soekarno-Hatta kemarin malam.

Pasalnya, hingga kini KNKT masih mengumpulkan data di lapangan soal kondisi pesawat saat akan lepas landas.

Diketahui, kalau pesawat tersebut baru saja lepas landas dari Bandara Soekarno-Hatta menuju Bandara Supadio, Pontianak.

"Tapi harusnya berapa pun umur dari pesawat kalau ada maintenance secara bertahap sesuai yang berlalu di Dirjen Perhubungan Udara harusnya safe (aman)," ungkap Suryanto.

Dikesempatan yang sama, Direktur Utama Sriwijaya Air, Jefferson Jauwena mengaku kalau pesawat yang kandas tersebut sudah dalam keadaan laik terbang.

Pasalnya pesawat SJY182 milik Sriwijaya Air itu sudah terlebih dahulu menjalani pengecekan dan dianggap sudah laik terbang.

"Karena sebelumnya pesawat ini sudah terbang terlebih dahulu, ini rute kedua. Rute ini kan Pontianak pulang pergi dan sudah dicek secara berkala," aku Jefferson.

Telah ramai diberitakan sebelumnya, Pesawat Sriwijaya Air Rute Bandara Soekarno-Hatta - Bandara Supadio Pontianak hilang kontak sekira pukul 14.40 WIB, Sabtu (9/1/2021).

Diduga kuat, pesawat yang berisi 56 penumpang termasuk awak kabin tersebut karam di sekitar laut Kepulauan Seribu.

Daftar Kecelakaan Pesawat di Indonesia Sejak Tahun 2.002

Pesawat Sriwijaya Air rute Jakarta-Pontianak dengan kode SJ 182 hilang kontak dan jatuh di sekitar Kepulauan Seribu, Sabtu (9/1/2021) sore.

Ini bukan kali pertama kecelakaan pesawat terjadi di Indonesia.

Dikutip dari berbagai sumber, berikut ini kecelakaan pesawat yang pernah terjadi di Tanah Air sejak tahun 2002,  yang merenggut korban jiwa:

1. Garuda Indonesia 421 (16 Januari 2002)

Pesawat Boeing 737 yang menerbangi jalur Mataram-Yogyakarta-Jakarta ini mendarat darurat di Bengawan Solo. Seorang pramugari tewas dan 12 penumpang terluka.

2. Trigana Air Service (25 Mei 2002)

Pesawat DHC 6 milik Trigana Air Service yang terbang dari Wamena menuju Enarotali jatuh di pegunungan di Papua. Dua kru dan empat penumpang tewas

3. Lion Air JT 538 (30 November 2004)

Pesawat MD-82 milik Lion Air dengan kode penerbangan JT 538, tergelincir saat mendarat di Bandara Adisumarmo di Solo, dan menewaskan 26 orang.

Pesawat tersebut lepas landas dari Jakarta tujuan Surabaya (transit di Solo).

4. Mandala Airlines RI 091 (September 2005)

Pesawat Boeing 737-200 milik Mandala Airlines dengan nomor penerbangan RI 091, jatuh di kawasan Padang Bulan, Medan, Sumatera Utara, 5 September 2005..

Pesawat jurusan Medan-Jakarta ini mengangkut 116 orang (111 penumpang dan 5 awak). Hanya 17 penumpang yang selamat, dan 44 orang di darat turut menjadi korban.

5. Adam Air KI-574 (1 Januari 2007)

Pesawat Adam Air nomor penerbangan KI-574 jurusan Surabaya-Manado, jatuh di perairan Kalimantan.

Kotak hitam ditemukan di kedalaman 2.000 meter pada 28 Agustus 2007. Seluruh penumpang dan awak yang berjumlah 102 hilang dan dianggap tewas.

6. Garuda Indonesia GA-200 (7 Maret 2007)

Pesawat Garuda Indonesia nomor penerbangan GA-200 jurusan Jakarta-Yogyakarta, meledak saat mendarat pada 7 Maret 2007 pukul 06:55 WIB di Bandar Udara Adi Sutjipto Yogyakarta, setelah lepas landas dari Bandara Soekarno-Hatta pukul 06:00 WIB.

Pesawat ini membawa 133 penumpang, 1 pilot, 1 copilot, dan 5 awak kabin. Korban tewas 22 orang (21 penumpang dan 1 awak pesawat).

7. Merpati Nusantara Airlines (2 Agustus 2009)

Merpati Nusantara Airlines berjenis pesawat Twin Otter, hilang di Papua. 15 penumpangnya tewas.

8. Merpati 8968 (7 Mei 2011)

Merpati Nusantara Airlines nomor penerbangan 8968 jatuh di perairan dekat Bandar Udara Utarom, Kaimana, Papua Barat. 25 penumpang tewas.

9. Sukhoi Superjet 100 (9 Mei 2012)

Sukhoi Superjet 100 buatan Rusia hilang kontak dan jatuh di Gunung Salak, Bogor, saat sedang melakukan uji coba terbang (joy flight).

Pesawat membawa 38 penumpang dan 8 awak.

Pesawat lepas landas (take-off) dari Bandar Udara Halim Perdanakusuma. Seluruh penumpang tewas.

10. Hercules C-130 (30 Juni 2015)

Pesawat Hercules rute Pangkalan Angkatan Udara Soewondo, Medan-Bandara Raja Haji Fisabililah, Tanjung Pinang, jatuh hanya berjarak lima kilometer dari pangkalan.

Kecelakaan ini mengakibatkan 141 orang tewas dan tiga luka-luka. Pesawat ini mengangkut personel militer, keluarga militer, dan warga yang membayar.

11. Air Asia 8501 (28 Desember 2014)

Pesawat rute Surabaya-Singapura ini jatuh di Laut Jawa pada 28 Desember 2014.

Serpihan pesawat ini ditemukan pada 30 Desember 2014, hingga pada akhirnya badan pesawat ditemukan pada 14 Januari 2015. 162 penumpangnya tewas.

12. Lion Air Boeing 737-8 (29 Oktober 2018)

Pesawat Lion Air Boeing 737-8 (MAX) kode penerbangan JT610 jatuh 29 Oktober 2018 pagi di perairan Karawang, Jawa barat.

Pesawat terbang Lion Air JT dari Jakarta menuju Bangka Belitung, menyebabkan 189 orang penumpangnya meninggal dunia.

13. Sriwijaya Air SJ 182 (9 Januari 2021)

Pesawat Sriwijaya Air rute Jakarta-Pontianak dengan kode penerbangan SJ 182 hilang kontak dan diperkirakan jatuh di Pulau Laki, Kepulauan Seribu, Jakarta, Sabtu (9/1) siang.

Pesawat mengangkut 62 0rang, 50 penumpang dan 12 kru.

Sebelumnya Wartakotalive memberitakan, pesawat Sriwijaya Air rute Jakarta-Pontianak dengan kode SJ 182 hilang kontak pada Sabtu (9/1/2021) sore.

Berdasarkan data yang beredar dan masih dikonfirmasi, informasi dari Basarnas, pesawat itu hilang kontak pada pukul 14.47 WIB.

Penerbangan SJ 182 dijadwalkan pada pukul 14.36, dan tiba pada pukul 15.44 WIB.

Informasinya, pesawat itu jatuh di sekitar Pulau Laki dan Pulau Lancang, Kabupaten Kepulauan Seribu, DKI Jakarta.

Tim SAR, Babinsa, dan Pospol Pulau Lancang telah mengkroscek lapangan.

Informasi dari nelayan, mereka melihat ada benda jatuh di laut sekitar perairan Pulau Lancang dan Pulau Laki.

Getaran jatuhnya pesawat juga dilaporkan terdengar di perumahan di Pulau Lancang

Pesawat itu dikabarkan membawa 56 penumpang yang terdiri dari 46 orang dewasa, 7 anak, dan 3 bayi.

Juga, 2 pilot, dan 4 kru kabin. Sehingga, total ada 62 orang di pesawat itu.

Masyarakat sekitar mengaku melihat pesawat jatuh dan pecah, personel di Kepulauan Seribu pun sudah melihat serpihan badan pesawat.

Pesawat Dalam Kondisi Baik

Dikutip dari Kompas.tv, Direktur Utama atau Dirut Sriwijaya Air, Jefferson Irwin Jauwena, angkat bicara menjawab kondisi pesawat yang jatuh pada Sabtu, (9/1/2021).

Dia memastikan bahwa pesawat dalam kondisi baik. Pasalnya, pesawat Sriwijaya Air dengan rute Jakarta-Pontianak itu sudah melakukan beberapa perjalanan.

"Kalau kondisi pesawat informasi yang saya peroleh pesawat dalam keadaan sehat karena sebelumnya juga sudah terbang ke Pontianak PP, ke Pangkalpinang, baru ini rute kedua ke Pontianak," jelasnya saat konferensi pers di Bandara Soekarno Hatta (Soetta), Tangerang, Sabtu malam.

"Jadi seharusnya tidak ada masalah ya. Dan dari laporan maintenance juga semuanya lancar," sambung Irwin.

Selain itu, Irwin juga menjelaskan alasan pesawat Sriwijaya Air tersebut sempat mengalami delay sebelum lepas landas dan hilang kontak pada Sabtu, (9/1/2021).

Berdasarkan jadwal, pesawat tersebut seharusnya terbang pada pukul 13.25 wib, namun mengalami keterlambatan 30 menit sehingga baru mengudara pada pukul 13.56 WIB. 

Menurut Irwin, delay pesawat dengan nomor penerbangan SJ182 ini akibat faktor cuaca buruk karena hujan deras.

"Delay akibat hujan deras makanya ada delay 30 menit pada saat boarding," katanya.
Diduga Jatuh di Kepulauan Seribu

Sementara itu, tim dari Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) telah diterjunkan untuk mencari pesawat Sriwijaya Air SJ-182 yang hilang kontak, Sabtu (9/1/2021).

Deputi Operasi dan Kesiapsiagaan Basarnas Mayjen TNI Bambang Suryo Aji menjelaskan pihaknya mendapat informasi terkait hilang kontak pesawat Sriwijaya Air pukul 14.55 WIB.

“Diduga pesawat jatuh, jadi posisi pesawat setalah hilang kontak itu berada di antara Pulau Laki dan Pulau Lancang,” ujar Bambang saat jumpa pers, Sabtu (9/1/2021).

Ditambahkan Bambang bahwa dari hasil sementara ditemukan barang yang diduga bagian dari pesawat Sriwijaya Air.

Nah, barang yang ditemukan saat ini sudah dikumpulkan dan Basarnas akan membuka posko di JICT II.


Artikel ini telah tayang di bangkapos.com dengan judul Pesawat Sriwijaya Air yang Jatuh Berumur 26,7 Tahun, Berikut Daftar Kecelakaan Pesawat di Indonesia, https://bangka.tribunnews.com/2021/01/10/pesawat-sriwijaya-air-yang-jatuh-berumur-267-tahun-berikut-daftar-kecelakaan-pesawat-di-indonesia?page=4.

 

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
101.1 fm
103.5 fm
105.9 fm
94.4 fm