Nah, ketika mulai berkomitmen memperbaiki gaya hidupnya, Angela meminta bantuan kawan di sekolah dietetika untuk mengajari soal porsi makan yang baik.
Dia juga mulai memerhatikan apa dan berapa banyak asupan yang dia makan.
Selain itu, tak lupa Angela mengurangi gula dan karbohidrat olahan. Bahkan, dia melakukan pendekatan "semua atau tidak sama sekali" untuk dietnya.
"Saya hanya berkata pada diri sendiri bahwa saya tidak makan itu (gula dan karbohidrat)," kata dia. "Itu adalah perubahan mental pertama yang harus saya lakukan," tegas dia.
Sekarang, Angela mengaku menitikberatkan perhatiannya pada makan makanan berprotein tinggi dan mengonsumsi karbohidrat berkualitas, seperti kacang hitam dan ubi jalar.
Pada hari-hari biasa, dia makan apel dan selai kacang untuk sarapan, salad dengan protein untuk makan siang, dan dada ayam serta sayuran untuk makan malam.
"Saya merasa jauh lebih baik sekarang," kata dia. "Saya jarang sakit dan saya hanya memiliki hubungan yang sangat berbeda dengan makanan," sambung Angela.
Tempat olahraga dan pola makan
Pada saat dia menjalani proses penurunan berat badan, olahraga pun kian menjadi kebutuhan bagi Angela.
Saat itulah dia menemukan pusat kebugaran yang dilengkapi dengan tempat penitipan anak, sehingga dia bisa berolahraga di luar rumah.
Di tempat itulah, Angela mulai menambahkan menu latihannya dengan melatih kekuatan dan berlari.