Katakanlah kita telah divaksinasi dan kemudian terinfeksi. Kecil kemungkinannya akan mengembangkan gejala ketika kita sudah divaksinasi.
Meski begitu, sistem kekebalan tubuh kita mungkin tidak mampu sepenuhnya melawan virus tersebut sehingga memungkinkan beberapa virus masih bertahan hidup dan berkembang biak di dalam tubuh.
Sehingga, virus bisa keluar ketika kita bersin, batuk atau bernapas.
Namun, belum ada yang bisa memastikan apakah jika itu terjadi cukup sering, kita dapat membuat orang lain sakit akibat virus yang kita keluarkan.
3. Batas herd immunity masih belum jelas
Direktur Institut Nasional Alergi dan Penyakit Menular AS, Anthony Fauci, juga merekomendasikan orang-orang agar tidak mengabaikan protokol kesehatan meskipun sudah divaksinasi.
Protokol kesehatan yang dimaksud termasuk memakai masker, menjaga jarak, menghindari kumpul-kumpul, melakukan aktivitas di luar rumah, hingga rutin mencuci tangan.
Sebab, menurut dia, meskipun angka herd immunity (kekebalan komunitas) nantinya sudah tercapai, kita masih belum tahu pasti seberapa efektif vaksin Covid-19 ini.
Meskipun, jika sudah sekitar 90 persen populasi divaksinasi, kita mungkin tentunya bisa sedikit lebih percaya diri.
"Meski begitu, kita tidak tahu apakah vaksin itu efektif untuk diri kita," katanya. Sebab, bahkan pada tingkat keberhasilan 90-95 persen sekalipun, masih ada sekitar 5-10 persen orang yang divaksinasi masih mungkin tertular virus.