Semuanya itu dilakukan di samping bayi-bayi yang menjadi peserta penelitian.
Setelah skenario selesai dilakukan, peneliti meninggalkan bayi dengan mainan musik.
Peneliti mengatakan bayi bisa memainkan musik tetapi tidak mengajari cara menyalakannya.
Bayi dalam kelompok skenario pertama yang menyaksikan perjuangan peneliti dapat menemukan tombol mainan dan menyalakan musik.
Sedangkan bayi yang ditempatkan dalam kelompok skenario kedua dan ketiga, tidak melakukan hal yang sama.
Berdasarkan hal itu, peneliti menarik kesimpulan, bayi tidak sekadar meniru apa yang ditonton tapi juga mempelajari nilai ketekunan.
"Ini adalah bukti bahwa orang dewasa dapat memengaruhi bayi secara langsung dengan mencontohkan perilaku tertentu," kata Paul Harris, psikolog perkembangan Harvard University.
Untuk studi selanjutnya, peneliti tertarik untuk mencari tahu interaksi yang paling berpengaruh terhadap bayi.
Apakah itu berbicara, memberi isyarat, atau nada suara. Peneliti juga berharap hasil penelitiannya dapat diimplikasikan ke dunia nyata dan ingin melihat apakah pelajaran ketekunan dapat bertahan hingga dewasa.
Sebab, ketekunan merupakan salah satu cara untuk setiap orang meraih kesuksesan.
Orangtua sebaiknya perlu mencontohkan ketekunan dan perjuangan untuk berhasil mencapai sesuatu, jika ingin anaknya sukses.
Jadi, untuk mendidik anak tidak hanya dengan kata-kata atau menyuruhnya, namun yang lebih penting adalah memberi contoh dan teladan.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Perhatikan Cara Mendidik, Anak akan Ikuti Perilaku Orangtua ", Klik untuk baca: https://lifestyle.kompas.com/read/2021/01/18/124655320/perhatikan-cara-mendidik-anak-akan-ikuti-perilaku-orangtua?page=all.