"Misal belajar memasak, melukis, keterampilan software baru, meracik kopi, menulis jurnal serta buku, dan lainnya," tutur Ferry.
Keahlian-keahlian baru yang dipelajari bisa menjadi kompetensi atau skill baru untuk dimanfaatkan setelah pandemi berakhir.
2. Memanfaatkan internet
Salah satu situasi yang tidak hanya dialami para lajang tetapi juga masyarakat lainnya adalah kebosanan karena tidak bisa pergi ke luar rumah dan bertemu kerabat.
Mulailah alihkan keinginan tersebut dengan memanfaatkan teknologi internet.
Misalnya, menggunakan video conferencing dan online meeting untuk bertemu secara virtual dengan keluarga maupun kerabat yang terpisah jarak.
Kamu juga bisa membuat kegiatan yang kreatif dan bisa dilakukan secara online, misalnya arisan yang biasanya diselenggarakan lewat tatap muka bisa dilakukan lewat dunia maya.
Bagi yang gemar bermain musik juga bisa menyalurkan hobi tersebut dengan bermain musik bersama kerabat dari jarak jauh.
"Kegiatan olahraga bareng, misalnya sesi live yoga atau senam bersama teman-teman juga bisa dilakukan," ungkapnya.
Kamu yang mau mengakses situs kencan online juga bisa mencobanya di masa-masa seperti sekarang, lho!
3. Berkreasi
Jika semua cara sudah kamu lakukan namun suasana hati masih belum juga berubah dan pikiran masih stres, cobalah untuk tidak hanya berdiam pada satu lokasi yang sama sepanjang hari.
Kamu bisa menata ulang ruangan atau menghias kamar agar mendapatkan suasana baru.
Selain itu, cara ini juga bisa membuatmu tampak lebih segar saat melakukan video conferencing dengan teman-teman.
Nah yang paling penting, menurut Ferry adalah membahagiakan diri.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Status Lajang di Masa Pandemi Bikin Stres, Harus Lakukan Apa?", Klik untuk baca: https://lifestyle.kompas.com/read/2020/04/17/131006220/status-lajang-di-masa-pandemi-bikin-stres-harus-lakukan-apa?page=2.