Tawa bersifat sosial dan menular
Mengutip NBC News, berdasarkan penelitian, orang tertawa bukan hanya karena suatu lelucon.
Orang tertawa karena berbagai macam alasan.
Kontra dengan anggapan umum yang menyatakan bahwa seseorang tertawa karena humor atau sesuatu yang lucu.
Tawa justru terkait dengan hubungan antar manusia.
Melansir Scientific American, tawa atau tertawa memiliki fungsi sosial.
Tawa adalah cara bagi kiat untuk memberi sinyal kepada orang lain bahwa kita terhubung dengan mereka.
Tertawa 30 kali lebih mungkin terjadi dalam kelompok.
Ketika seorang anak berkumpul dengan anak-anak lain, mereka akan lebih mungkin tertawa daripada ketika sendirian.
Berdasarkan penelitian, tertawa menunjukkan hubungan antara tawa sejati dan persahabatan.
Saat kita tertawa sungguhan, itu menandakan bahwa kita nyaman dan merasa diterima.
Mengutip How Stuff Works, antropolog Mahadev Apte mengatakan, tertawa terjadi saat orang merasa nyaman satu sama lain, saat mereka merasa terbuka dan bebas.
Semakin sering terjadi tawa dalam suatu kelompok berarti semakin kuat ikatan suatu kelompok.
Alasan mengapa tawa sering menular kemungkinan terkait keinginan agar tidak dikucilkan dari kelompok.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Mengapa Kita Tertawa?", Klik untuk baca: https://www.kompas.com/skola/read/2020/09/06/190000969/mengapa-kita-tertawa-?page=all.