SonoraBangka.id - Mengapa kita tertawa? Tawa identik dengan sesuatu hal yang lucu.
Kemungkinan besar kita melakukan ekspresi tersebut tanpa pikir panjang mengenai bagaimana dan mengapa tawa terjadi.
Namun penelitian menunjukkan bahwa tertawa justru terkait dengan menjalin dan memperkuat hubungan antarmanusia.
Berikut ini penjelasan singkatnya:
Mengapa kita tertawa?
Melansir How Stuff Works, filsuf John Morreall meyakini bahwa tawa manusia yang pertama mungkin dimulai sebagai tanda kelegaan bersama setelah melewati bahaya.
Karena relaksasi yang diakibatkan oleh tawa menghambat respons biologis atau keinginan untuk melawan atau lari.
Mengutip NBC News, tawa adalah bagian dari bahasa universal manusia. Seluruh spesies manusia memahami apa itu tawa atau tertawa.
Tidak seperti bahasa asing yang harus dipelajari terlebih dahulu, semua manusia terlahir dengan kemampuan tawa.
Salah satu hal yang menarik dari tawa adalah tawa terjadi tanpa sadar.
Itu sebabnya sangat sulit membuat tawa palsu atau tertawa karena perintah.
Kamu tidak bisa memutuskan kapan kamu harus tertawa. Seringkali kita tidak bisa menahan tawa, tetapi kita tertawa secara tidak sadar.
Tertawa terjadi karena spontan keluar dari diri kita dalam situasi tertentu.
Tawa adalah pesan yang ingin kita sampaikan ke orang lain. Karena kita jarang tertawa ketika sendirian.
Kita jarang tertawa sendirian bahkan melebihi jarangnya kita bicara pada diri sendiri.
Tawa bersifat sosial dan menular
Mengutip NBC News, berdasarkan penelitian, orang tertawa bukan hanya karena suatu lelucon.
Orang tertawa karena berbagai macam alasan.
Kontra dengan anggapan umum yang menyatakan bahwa seseorang tertawa karena humor atau sesuatu yang lucu.
Tawa justru terkait dengan hubungan antar manusia.
Melansir Scientific American, tawa atau tertawa memiliki fungsi sosial.
Tawa adalah cara bagi kiat untuk memberi sinyal kepada orang lain bahwa kita terhubung dengan mereka.
Tertawa 30 kali lebih mungkin terjadi dalam kelompok.
Ketika seorang anak berkumpul dengan anak-anak lain, mereka akan lebih mungkin tertawa daripada ketika sendirian.
Berdasarkan penelitian, tertawa menunjukkan hubungan antara tawa sejati dan persahabatan.
Saat kita tertawa sungguhan, itu menandakan bahwa kita nyaman dan merasa diterima.
Mengutip How Stuff Works, antropolog Mahadev Apte mengatakan, tertawa terjadi saat orang merasa nyaman satu sama lain, saat mereka merasa terbuka dan bebas.
Semakin sering terjadi tawa dalam suatu kelompok berarti semakin kuat ikatan suatu kelompok.
Alasan mengapa tawa sering menular kemungkinan terkait keinginan agar tidak dikucilkan dari kelompok.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Mengapa Kita Tertawa?", Klik untuk baca: https://www.kompas.com/skola/read/2020/09/06/190000969/mengapa-kita-tertawa-?page=all.