Alasannya, nasi putih lebih mudah dicerna dan tidak memicu gejala tidak nyaman saat mengonsumsi:
Nasi merah dapat membantu penderita diabetes mengontrol gula darahnya. Memiliki indeks glikemik 64, nasi putih dikaitkan dengan peningkatan risiko diabetes.
Sebaliknya, nasi merah memiliki indeks glikemik 55. Dengan begitu, konsumsi nasi merah lebih cocok dalam proses pengendalian diabetes.
Biji-bijian utuh seperti beras merah mengandung lebih banyak serat daripada makanan olahan. Serat dapat menurunkan kolesterol dan mengurangi risiko penyakit jantung dan stroke.
Karena serat membuat Anda merasa kenyang sehingga lebih mudah membuat Anda menjaga berat badan. Selain itu, beras merah mengandung beberapa vitamin dan mineral yang membantu darah mengangkut oksigen dan menjalankan fungsi vital lainnya.
Beras merah mengandung tiga jenis fenolat yang berbeda, yaitu antioksidan yang terkandung secara alami pada tumbuhan.
Antioksidan dapat mengurangi risiko kanker dengan menjaga radikal bebas tidak merusak sel. Jumlah fenolat di nasi putih jauh lebih sedikit daripada nasi merah.
Hal ini disebabkan karena hilangnya fenolat selama proses pengolahan padi dan beras.
Serat tidak larut yang dimiliki nasi merah memberikan efek bagus pada gerakan usus yang teratur. Saat gerakan usus baik, maka terjadi pengurangan risiko wasir dan meningkatkan kesehatan usus.