Solusi: Cara terbaik adalah membuat proses penyisihan uang secara otomatis.
Pergilah ke bank dan buat instruksi debit otomatis dari rekening penerima gaji ke rekening tabungan atau investasi.
Untuk pemula, jumlahnya cukup lima persen dari penghasilan rutin, kemudian setiap enam bulan lakukan peningkatan persentase hingga mencapai target 30 persen.
Bila ada penghasilan tambahan, gunakan uang tersebut untuk melunasi seluruh utang yang dimiliki.
3. “Ke bank? Mana sempat?”
Baru membayangkan mesti antre di bank untuk menabung yang hanya beberapa ratus ribu saja sudah bikin malas, apalagi kalau beneran itu yang terjadi.
Kamu merasa usaha yang dikeluarkan lebih besar daripada jumlah uang yang akan ditabung. Daripada waktu habis untuk antre di bank, kamu lebih suka memanfaatkannya untuk hal lain.
Solusi: Kamu tidak harus pergi ke bank setiap akan menabung.
Cukup manfaatkan fasilitas yang disediakan bank, misalnya auto debet, setoran tunai yang ada di mal-mal, internet banking, dan sebagainya.
4. “Enggak ada uang nganggur”
Niat menabung sih ada, tapi apa daya, gaji tiap bulan selalu untuk membayar kebutuhan hidup sehari-hari.
Mulai dari transportasi, makan, telepon, listrik, belum lagi belanja bulanan.
Lalu, yang menjengkelkan, setiap tahun harga barang-barang selalu naik, sehingga semakin kecillah kemungkinan ada uang tersisa.