Ketika Anda meluangkan waktu untuk mengobrol, pastikan juga kedua belah pihak merasa tenang, santai, dan siap untuk membicarakan masalah yang cukup penting dan sensitif ini.
Singkirkan argumen-argumen
Setiap Anda mencoba untuk membicarakan masalah keuangan, salah satu pihak pasti akan ada yang bersikeras untuk mengeluarkan argumentasinya.
Sebagai contoh, pasangan yang memiliki penghasilan berbeda mungkin bisa membandingkan gaji diantara keduanya, atau gaji orang lain.
Ada juga pihak pasangan yang tidak mau tahu soal peningkatan pengeluaran untuk belanja sehari-hari karena naiknya harga di pasaran.
"Saat membicarakan masalah keuangan, sebaiknya singkirkan dulu argumen-argumen seperti ini dan coba untuk saling memahami," ujar Prita.
Selain itu, pasangan suami istri bisa melibatkan anak-anak yang sudah mulai besar untuk berpendapat terkait keuangan keluarga.
Ditulis
Jika semua cara sudah dicoba namun tak berhasil, coba untuk tuliskan masalah yang Anda alami kepada pasangan.
Menurut Prita, dengan ditulis kemungkinan pasangan akan lebih memahami dengan kepala yang dingin.
Memang tidak dapat dipungkiri, masalah keuangan di dalam rumah tangga kerap kali yang membuat hubungan suami dan istri menjadi kurang akur.
Kemudian, menjadi pengatur keuangan di dalam rumah tidaklah harus istri. Jika suami memang memahami finansial dapat mengambil alih pengaturan keuangan di dalam rumah.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Agar Tak Canggung Membahas Masalah Keuangan dengan Pasangan"