SonoraBangka.Id - Fast food atau makanan cepat saji seringkali menjadi andalan banyak orang ketikalapar melanda atau camilan saat bersantai.
Selain proses pembuatannya yang cepat, rasanya pun menjadi idaman banyak orang. Padahal, fast food termasuk kategori makanan tak sehat yang rendah nutrisi namun kaya akan kalori dan lemak, yang bisa berdampak buruk pada kondisi tubuh.
Makanan yang berbeda dapat memengaruhi setiap orang dengan cara yang berbeda.
Berikut efek samping fast food untuk kesehatan:
Makanan cepat saji biasanya kaya akan natrium, yang berfungsi sebagai pengawet dan meningkatkan rasa.
Mengonsumsi makanan tinggi natroum bisa meningkatkan tekanan darah, yang memberi tekanan pada sistem kardiovaskular.
Seiring waktu, tekanan darah tinggi dapat mengeraskan atau mempersempit pembuluh darah. Kondisi ini bisa meningkatkan risiko serangan jantung, stroke, dan gagal jantung.
Mengonsumsi makanan tinggi natrium, lemak, atau karbohidrat olahan dapat memicu kembung. Apalagi, banyak orang mengonsumsi fast food bersama dengan soda, yang semakin memperparah kembung.
Kembung yang terjadi biasanya hanya bersifat sementara, tetapi bisa mengganggu kenyamanan dan penampilan kita.
Fast food biasanya dimasak dengan minyak tinggi lemak. Terlalu banyak mengonsumsi lemak jenuh dapat meningkatkan kolesterol jahat yang meningkatkan risiko penyakit jantung.
Makanan cepat saji juga terbuat dari tepung yang mengandung karbohdrat olahan tinggi namun rendah serat.
Padahal, serat sangat dibutuhkan tubuh untuk menurunkan risiko divertikulitis dan kondisi lain yang terkait dengan mengejan atau sembelit, seperti wasir dan hernia.
Serat juga membantu perkembangan bakteri usus baik dan membuat kita merasa kenyang lebih lama.
Fast food merupakan makanan yang tinggi lemak dan kalori. Kalori yang ada dalam fast food boasanya berasal dari karbohidrat yang diproses tinggi.
Mengonsumsinya hanya akan memicu rasa lapar dalam sekejap, yang turut meningkatkan nafsu makan. Pada akhirnya, hal ini hanya akan meningkatkan risiko penambahan berat badan.
Saus yang kerap dijadikan kondimen dalam fast food juga kaya akan gula. Padahal, gula adalah penyebab utama epidemi obesitas.
Karbohidrat olahan dalam fast food bisa menyebabkan lonjakan gula darah dan meningkatkan produksi insulin. Kondisi ini bisa membuat kita mudah lelah dan kehabisan energi.
Fast food kaya akan lemak jenuh, natrium, gula, dan karbohidrat olahan. Terlalu banyak mengonsumsinya bisa membuat tubuh kehilangan banyak nutrisi, yang turut berpengaruh buruk pada suasana hati.
Selain itu, mengonsumsi banyak makanan olahan juga dapat meningkatkan risiko depresi.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "7 Bahaya Terlalu Banyak Makan "Fast Food"", Klik untuk baca: https://health.kompas.com/read/2021/01/31/100000268/7-bahaya-terlalu-banyak-makan-fast-food-?page=all#page2.