SONORABANGKA.ID - Adalah Penjualan kendaraan roda empat di pasar dalam negeri di awal tahun 2021 masih mengalami penurunan secara bulanan dan tahunan sebagai dampak pandemi virus corona alias Covid-19.
Berdasarkan data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia ( Gaikindo), pada periode tersebut realisasi penjualan dari pabrik ke diler atau wholesales tercatat hanya 52.910 unit.
Angka ini turun hingga 8 persen dari kinerja akhir tahun lalu yang sempat mencapai 57.507 unit atau 34 persen dibandingkan dengan Januari 2020 alias year-on-year dari 79.983 unit.
Lebih rinci, dalam data asosiasi ini ditunjukkan bahwa hanya beberapa merek tertentu yang mampu menjaga stabilitas performa penjualannya, terkhusus mobil yang sudah diproduksi di dalam negeri.
Sementara produsen yang mengandalkan pengadaan barang dari luar, seperti Nissan dan Peugeot, pada Januari 2021 hanya berhasil menjual 100 unit serta 34 unit, atau rata-rata tak lebih dari 4 unit per hari.
Memang, setiap awal tahun angka realisasi penjualan mobil di Indonesia selalu lebih kecil dibandingkan bulan sebelumnya. Hal ini dikarenakan adanya percepatan proses pengiriman untuk pembukuan tahunan.
Sementara pada bagian produksi, terdapat penyesuaian terhadap nomor identifikasi kendaraan atau vehicle identification number (VIN) serta hal-hal serupa lainnya.
Adapun penguasa pasar di awal tahun, masih diperkasai oleh Toyota usai mencatatkan total penjualan sebesar 16.047 unit. Kemudian diikuti oleh Mitsubishi sebanyak 9.108 unit dan Daihatsu dengan 8.993 unit.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Efek Pandemi, Penjualan Mobil Awal Tahun Masih Jeblok", Klik untuk baca: https://otomotif.kompas.com/read/2021/02/16/122100015/efek-pandemi-penjualan-mobil-awal-tahun-masih-jeblok.