Ilustrasi lockdown karena virus corona
Ilustrasi lockdown karena virus corona ( Shutterstock)

Benarkah Berdiam di Rumah Selama Pandemi Bisa Membawa Efek Positif ?

24 Februari 2021 15:26 WIB

SonoraBangka.id - Kesehatan mental adalah salah satu dampak dari pandemi Covid-19 saat ini.

Memang, pembatasan aktivitas di tengah pandemi Covid-19 ini banyak membawa dampak pada berbagai aspek.

Banyak orang yang merasa terisolasi hingga mengalami stres karena sebagian besar waktunya harus dihabiskan di rumah saja.

Bahkan anak-anak turut merasakan dampak tersebut lantaran kegiatan belajar mengajar diselenggarakan dari rumah, dan kegiatan bermain bersama teman dibatasi.

Namun fakta menarik diungkap dalam penelitian terbaru dari University of Bath di Inggris dan University of Lisbon di Portugal.

Peneliti menemukan, ada dampak positif dari pembatasan aktivitas, terkait pengembangan diri serta perubahan positif dalam hubungan keluarga, kesejahteraan spiritual, dan masih banyak lagi.

Dalam studi tersebut, sebanyak 88,6 persen responden mengaku mengalami perubahan positif selama pembatasan aktivitas.

Peneliti menyebut, kesulitan akibat pandemi Covid-19 telah menawarkan kesempatan untuk pelatihan pasca-trauma.

Menurut penulis utama studi, Prof. Paul Stallard dari Departemen Kesehatan University of Bath, meskipun pandemi membawa efek negatif, tetap ada hal positif yang terjadi.

"Banyak responden dalam penelitian kami mengaku menjalani hidup dengan lebih tenang dan lambat karena pembatasan aktivitas," kata Prof. Stallard.

Sisi positif

Studi yang diterbitkan dalam British Journal of Psychiatry ini melibatkan 385 pengasuh dari Inggris dan Portugal sebagai responden.

Mayoritas responden adalah ibu yang memiliki keluarga inti utuh dengan satu atau dua orang anak.

Mereka juga mengasuh anak berusia 6–16 tahun. Para responden kemudian mengisi kuesioner online dalam periode 1 Mei-27 Juni 2020.

Berdasarkan hasil analisis, peneliti mendapatkan sejumlah fakta. Pertama, hampir tiga perempat responden (70,4 persen) bekerja secara eksklusif di rumah.

Kemudian sebanyak 93 persen mengasuh anak-anak yang belajar dari rumah. Selain itu, hanya 45,2 persen yang pendapatannya menurun selama pandemi.

Lebih lanjut peneliti melihat dampak pembatasan aktivitas terhadap kehidupan responden.

Hasil

Dalam survei tersebut, responden mengidentifikasi empat hal utama yang bertumbuh dalam pribadi mereka, yang selama ini terganggu karena kesibukan.

Sebanyak 48 persen responden melaporkan penghargaan baru untuk keluarga.

Di mana banyak orang bisa menghabiskan lebih banyak waktu dengan keluarga.

Hal ini mengarah pada hubungan yang lebih dekat dan pemahaman yang lebih baik tentang satu sama lain di tengah keluarga.

Ada pula responden yang mengungkapkan, selama pembatasan aktivitas mereka menghargai keterlibatan mendalam dengan kehidupan anak-anaknya.

Dengan kehidupan yang diperlambat secara paksa, 22 persen responden mengaku mendapat kesempatan untuk melihat kembali nilai-nilai pribadinya.

Responden juga punya waktu untuk mempertimbangkan kembali hal yang benar-benar penting.

Kemudian ada pula yang mendapati dirinya kembali terhubung dengan kesenangan kecil selain materi.

Malah sebanyak 22 persen responden mengaku hidupnya lebih sehat dan stres berkurang.

Hal lain yang juga bertumbuh lebih baik selama penguncian terkait dengan spiritual.

Sejumlah responden mengaku jadi mempunyai lebih banyak waktu untuk mempertimbangkan pertanyaan-pertanyaan mendasar dan eksistensial.

Di samping penyegaran spiritual, responden tersebut juga mengembangkan sikap yang lebih baik terhadap orang lain dan rasa komunitas yang lebih kuat.

Sebanyak 11 persen responden mengungkapkan pandemi telah mengarahkan dirinya untuk menemukan peluang dan kemungkinan baru dan kemudian merasa senang.

Lalu untuk responden yang memiliki anak, mereka merasa pembatasan aktivitas menawarkan kesempatan untuk mengembangkan keseimbangan kehidupan kerja yang lebih baik.

Para orangtua tersebut menyebutkan dirinya menikmati kesempatan untuk membimbing anak-anak belajar jarak jauh.

Penggunaan wawasan

Prof. Stallard berkata, "Ini adalah temuan penting, kami tidak hanya mengidentifikasi beberapa dari pengalaman positif ini."

"Kami juga menemukan orang-orang yang dapat menemukan hal-hal positif selama pembatasan memiliki kesehatan mental yang lebih baik," tambah dia.

Menurut rekan penulis Dr. Ana Isabel Pereira dari University of Lisbon, studi ini juga menyarankan strategi untuk keluarga selama aktivitas di luar masih dibatasi.

"Orangtua memiliki kesempatan untuk mendapatkan cara baru agar terhubung dan membangun hubungan lebih kuat dengan anak, pasangan, atau teman," kata Pereira.

Selain itu, pembatasan aktivitas juga menawarkan kesempatan untuk membantu melepaskan orang lain dari kesulitannya.

Terbatas

Namun penting untuk dicatat, penelitian ini relatif terbatas dan sebagian besar responden yang terlibat adalah ibu.

Selain itu, pengalaman setiap orang dalam mengasuh anak berbeda-beda.

Jadi, karena itulah hasil studi tidak terikat karena bisa saja berubah seiring berjalannya waktu.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Berdiam di Rumah Sepanjang Pandemi Ternyata Bawa Efek Positif", Klik untuk baca: https://lifestyle.kompas.com/read/2021/02/24/060000820/berdiam-di-rumah-sepanjang-pandemi-ternyata-bawa-efek-positif?page=all.

SumberKOMPAS.com
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
101.1 fm
103.5 fm
105.9 fm
94.4 fm