"Semua kriteria tersebut harus dipenuhi. Apabila salah satunya tidak terpenuhi, maka karantina harus tetap dilakukan," kata spesialis penyakit menular Thomas Fraser, MD.
Dia mengatakan, karantina harus dilakukan setidaknya selama 10 hari tanpa tes. Atau bisa juga lebih singkat yakni tujuh hari apabila hasil tes menyatakan negatif Covid-19.
"Tapi untuk pencegahan ekstra, karantina dapat dilakukan karantina selama 14 hari," tambah Dr. Fraser.
Dirinya menambahkan, meskipun vaksin telah terbukti sangat efektif, saat ini masih ada beberapa hal yang belum diketahui.
Para ahli terus berusaha mendapatkan pemahaman yang lebih baik tentang waktu perlindungan serta efektivitas vaksin dalam mengurangi penularan.
Selain itu, kemanjuran vaksin terhadap varian SARS-CoV-2 yang muncul juga masih dipelajari.
Tetapi untuk saat ini, vaksin bertindak sebagai salah satu perlindungan.
Dr. Fraser juga mengungkapkan bahwa masyarakat masih perlu memakai masker, menjaga jarak, dan tindakan perlindungan lainnya. Namun segalanya akan menjadi lebih baik.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Sudah Divaksin, Masih Perlukah Karantina Setelah Bepergian?", Klik untuk baca: https://lifestyle.kompas.com/read/2021/03/02/103030620/sudah-divaksin-masih-perlukah-karantina-setelah-bepergian?page=all.