Ilustrasi vaksin Covid-19, uji vaksin Covid-19 pada varian virus corona Afrika Selatan. Novovax dan Johnson & Johnson ujikan vaksin virus corona pada varian baru virus corona Afrika Selatan, hasilnya efikasi vaksin kurang efektif.
Ilustrasi vaksin Covid-19, uji vaksin Covid-19 pada varian virus corona Afrika Selatan. Novovax dan Johnson & Johnson ujikan vaksin virus corona pada varian baru virus corona Afrika Selatan, hasilnya efikasi vaksin kurang efektif. ( SHUTTERSTOCK/PalSand)

Seberapa Efektifkah Vaksin untuk Mutasi Virus Corona B.1.1.7 ?

3 Maret 2021 15:31 WIB

SonoraBangka.id - Kita mendapatkan kabar tentang masuknya mutasi virus corona asal Inggris atau B.1.1.7 ke Indonesia, tepat setahun pandemi Covid-19 masuk ke Indonesia.

Sementara itu, beberapa negara lain juga sudah melaporkan penemuan kasus dari mutasi virus ini, termasuk Singapura, India, Malaysia, hingga Korea Selatan.

Di beberapa negara, varian ini bahkan sudah menjadi strain yang dominan. Di sisi lain, program vaksinasi Covid-19 kini sedang dijalani, termasuk di tanah air.

Bagaimana efektivitas vaksin menyusul adanya strain baru yang masuk ke Indonesia?

Vaksin yang saat ini sudah didistribusikan ke masyarakat adalah vaksin dari Sinovac, yang jumlahnya ditargetkan mencapai 185 juta dosis.

Selain Sinovac, pemerintah maasih menunggu pengadaan vaksin dari sejumlah produsen, antara lain Pfizer, AstraZeneca dan Novavax. Sejauh ini, vaksin-vaksin yang ada disebut masih efektif untuk "melawan" strain virus corona yang ada di tanah air.

"Sampai sejauh ini vaksin yang ada, termasuk Sinovac, masih efektif untuk mencegah terinfeksi virus yang mengalami mutasi ini."

Demikian diungkapkan Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI), Prof Dr dr Ari Fahrial Syam, SpPD-KGEH, MMB, FINASIM, FACP kepada Kompas.com, Selasa (3/3/2021).

Efektivitas vaksin terhadap B.1.1.7 juga telah banyak menjadi pembahasan di berbagai negara.

Laman DW, misalnya, menyoroti kemungkinan kemanjuran vaksin yang bisa berubah saat varian baru virus corona muncul.

Menurut para ilmuwan dari Universitas Cambridge, vaksin Pfizer-BioNTech kemungkinan besar masih efektif melawan varian virus B.1.1.7 yang disebut lebih mudah menular.

Namun, kemanjurannya mungkin sedikit terpengaruh.

Sementara Medical News Today menyebut adanya sebuah penelitian yang menemukan bahwa dua dosis vaksin Pfizer-BioNTech tetap akan efektif terhadap mutasi virus corona B.1.1.7.

Makalah penelitian yang diterbitkan di jurnal Science tersebut mencatat, vaksin cukup merangsang sistem kekebalan tubuh untuk menghasilkan antibodi dalam jumlah yang cukup, yang dapat menetralkan varian SARS-CoV-2 baru.

Penelitian tersebut menggunakan "pseudovirus", yang mengandung karakteristik protein lonjakan baik dari varian B.1.1.7 maupun varian yang lebih lama, yang awalnya muncul di Wuhan, China.

Saat menggunakan protein lonjakan varian baru, ada sedikit penurunan antibodi penetral pada peserta yang lebih muda, tetapi tidak ada penurunan pada peserta yang lebih tua.

Para ilmuwan berpikir bahwa penurunan yang sedikit itu tidak signifikan secara biologis.

Oleh karena itu mereka menyimpulkan bahwa vaksin Pfizer-BioNTech masih efektif atau masih akan memberikan perlindungan yang cukup terhadap varian baru.

Begitu juga dengan vaksin Moderna.

Riset terbaru yang belum melalui ulasan dari sejawat menemukan hasil serupa untuk vaksin Moderna.

Produsen vaksin Moderna merilis pernyataan pada akhir Januari 2021, yang menyatakan bahwa vaksin mereka masih menawarkan perlindungan tidak hanya terhadap varian B.1.1.7 tetapi juga varian B.1.351, yang pertama kali diidentifikasi oleh para ilmuwan di Afrika Selatan.

Pentingnya disiplin protokol kesehatan

Masuknya mutasi virus corona B.1.1.7 idealnya bisa menjadi pengingat bagi kita untuk lebih disiplin menerapkan protokol kesehatan, seperti memakai masker, mencuci tangan serta menjaga jarak dan menghindari kerumunan.

Apalagi, Ari menambahkan, strain ini diketahui dapat menular dengan lebih cepat dan menyerang usia muda, walaupun keganasannya masih menjadi pertanyaan.

"Tetap 3M dan juga konsisten skrining pada pintu2 masuk Indonesia, 3T (testing, tracing, treatment) harus ketat, dan support pemerintah untuk pelaksanaan sequencing ditingkatkan," ungkapnya.

Guru besar Ilmu Penyakit Dalam FKUI itu mengingatkan agar strain ini tidak menyebabkan gelombang kedua di Indonesia.

Masuknya B.1.1.7 ke tanah air menurutnya harus mendapatkan perhatian penuh dari pemerintah.

Termasuk mempercepat jalannya program vaksinasi Covid-19 yang kini sudah berjalan dan memperketat pintu-pintu masuk ke Indonesia.

Ari mengungkapkan, pintu-pintu masuk Indonesia tetap harus dijaga ketat untuk men-skrining adanya WNI atau WNA yang masuk Indonesia dengan membawa virus strain B.1.1.7 ini.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Mutasi Virus Corona B.1.1.7, Bagaimana Efektivitas Vaksin?", Klik untuk baca: https://lifestyle.kompas.com/read/2021/03/03/141459520/mutasi-virus-corona-b117-bagaimana-efektivitas-vaksin?page=all.


SumberKOMPAS.com
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
101.1 fm
103.5 fm
105.9 fm
94.4 fm