3. Tinggi badan
Menariknya, perempuan bertubuh tinggi memiliki kemungkinan hamil anak kembar lebih tinggi.
Terdengar aneh, ternyata korelasinya ada pada insulin-like growth factor.
Dalam studi tahun 2016 dengan 126 partisipan yang pernah hamil kembar, diketahui tinggi badan mereka adalah sekitar 165 centimeter, lebih tinggi sedikit ketimbang rata-rata tinggi badan perempuan yaitu 161 centimeter.
4. Berat badan
Perempuan dengan kelebihan berat badan atau obesitas juga lebih rentan mengalami kehamilan kembar.
Lebih spesifik lagi, kemungkinan kian tinggi apabila indeks massa tubuh di atas 30.
Ini dibuktikan dalam studi tahun 2005 yang mengumpulkan data dari 51.000 persalinan di Amerika Serikat.
Lebih jauh lagi, di Norwegia dilakukan analisis serupa. Peluang mengalami kehamilan anak kembar meningkat pada perempuan dengan indeks massa tubuh di atas 25.
Meski demikian, ini bukan pembenaran untuk menaikkan berat badan di atas normal hanya untuk meningkatkan peluang hamil kembar.
Ingat, indeks massa tubuh di atas 30 juga akan menempatkan Anda pada kehamilan berisiko tinggi. Jadi, diskusikan dengan dokter tentang berat badan ideal sebelum hamil.
5. Pola makan
Ada pula studi yang melihat bahwa perempuan vegan yang sama sekali tidak mengonsumsi produk olahan susu berpeluang lebih kecil mengalami kehamilan kembar.
Alasannya bisa jadi karena perempuan yang mengonsumsi produk olahan susu memiliki hormon insulin growth factor lebih tinggi.
Hormon ini datang dari susu sapi, yang turut berpengaruh terhadap reproduksi.
Meski demikian, analisis ini hanya berdasarkan pada riwayat medis partisipan yang sudah melahirkan saja.
Sejak itu, belum banyak penelitian serupa yang menganalisis korelasi antara asupan dairy product dan kehamilan kembar.