SonoraBangka.id - Bagi Anda yang saat ini sedang merencanakan memiliki keturunan, mungkin pernah terlintas dibenak apakah ada cara membuat anak kembar berdasarkan posisi saat berhubungan seksual ?
Namun ternyata, itu bukan hal yang berpengaruh terhadap kehamilan kembar. Faktor genetik hingga usia lebih berperan.
Menurut estimasi, 1 dari tiap 250 kehamilan menghasilkan bayi kembar secara alami.
Jenisnya dibedakan menjadi dua, yaitu kembar identik dan kembar fraternal.
Ada beberapa faktor seseorang bisa memiliki kehamilan kembar, mulai dari tinggi badan, genetik, hingga pola makan.
Faktor yang memengaruhi kehamilan kembar
Seperti diambil dari artikel SehatQ, kehamilan kembar tidak ditentukan posisi bercinta.
Ini hal-hal yang lebih berpengaruh terhadap kehamilan kembar:
1. Genetik
Apabila ada yang menyebut bahwa kembar adalah faktor keturunan, itu tidak sepenuhnya salah.
Kemungkinan memiliki kehamilan kembar fraternal lebih tinggi apabila Anda sendiri merupakan anak kembar atau ada saudara dekat yang mengalaminya.
Alasan yang menjelaskan hal ini adalah hiperovulasi, yaitu situasi ketika tubuh melepaskan sel telur berjumlah dua atau lebih, syarat terjadinya kehamilan kembar fraternal.
Kondisi hiperovulasi ini menurun lewat DNA, baik dari ibu maupun ayah.
2. Usia
Berusia di atas 35 tahun juga meningkatkan kemungkinan seseorang mengalami kehamilan kembar.
Dalam dunia medis, usia ini disebut advanced maternal age. Perubahan hormon yang terjadi ketika mendekati fase menopause membuat tubuh bisa saja melepaskan lebih dari satu sel telur saat ovulasi.
Apabila ada dua atau lebih sel telur yang dibuahi, bisa jadi hasilnya adalah kehamilan kembar.
3. Tinggi badan
Menariknya, perempuan bertubuh tinggi memiliki kemungkinan hamil anak kembar lebih tinggi.
Terdengar aneh, ternyata korelasinya ada pada insulin-like growth factor.
Dalam studi tahun 2016 dengan 126 partisipan yang pernah hamil kembar, diketahui tinggi badan mereka adalah sekitar 165 centimeter, lebih tinggi sedikit ketimbang rata-rata tinggi badan perempuan yaitu 161 centimeter.
4. Berat badan
Perempuan dengan kelebihan berat badan atau obesitas juga lebih rentan mengalami kehamilan kembar.
Lebih spesifik lagi, kemungkinan kian tinggi apabila indeks massa tubuh di atas 30.
Ini dibuktikan dalam studi tahun 2005 yang mengumpulkan data dari 51.000 persalinan di Amerika Serikat.
Lebih jauh lagi, di Norwegia dilakukan analisis serupa. Peluang mengalami kehamilan anak kembar meningkat pada perempuan dengan indeks massa tubuh di atas 25.
Meski demikian, ini bukan pembenaran untuk menaikkan berat badan di atas normal hanya untuk meningkatkan peluang hamil kembar.
Ingat, indeks massa tubuh di atas 30 juga akan menempatkan Anda pada kehamilan berisiko tinggi. Jadi, diskusikan dengan dokter tentang berat badan ideal sebelum hamil.
5. Pola makan
Ada pula studi yang melihat bahwa perempuan vegan yang sama sekali tidak mengonsumsi produk olahan susu berpeluang lebih kecil mengalami kehamilan kembar.
Alasannya bisa jadi karena perempuan yang mengonsumsi produk olahan susu memiliki hormon insulin growth factor lebih tinggi.
Hormon ini datang dari susu sapi, yang turut berpengaruh terhadap reproduksi.
Meski demikian, analisis ini hanya berdasarkan pada riwayat medis partisipan yang sudah melahirkan saja.
Sejak itu, belum banyak penelitian serupa yang menganalisis korelasi antara asupan dairy product dan kehamilan kembar.
6. Kehamilan sebelumnya
Apabila ada kakak yang sudah menunggu kelahiran adik kembarnya ke dunia, bisa jadi keberadaannya juga turut berpengaruh.
Alasannya, kehamilan sebelumnya – terutama kehamilan kembar – juga meningkatkan peluang memiliki anak kembar.
Bahkan, perempuan berusia 35-40 tahun yang telah memiliki 2-4 anak rupanya 3 kali lebih rentan hamil anak kembar.
Ini adalah perbandingan dengan perempuan berusia di bawah 20 tahun yang belum pernah hamil sebelumnya.
Risiko hamil kembar
Memiliki anak kembar memang luar biasa. Namun sebelum terlalu jauh, ada baiknya merunut terlebih dahulu apa saja yang perlu diantisipasi, seperti:
1. Risiko komplikasi
Sedang hamil anak kembar meningkatkan komplikasi dan bisa saja menempatkan Anda pada kategori kehamilan berisiko tinggi.
Alasannya, kehamilan kembar berarti kemungkinan mengalami diabetes gestasional dan preeklamsia pun meningkat.
2. Bukan alasan menaikkan berat badan
Apabila berat badan termasuk faktor yang berpengaruh terhadap peluang memiliki anak kembar, ingat bahwa itu bukan pembenaran.
Memiliki berat badan di atas indeks massa tubuh normal bukan hanya membuat seseorang hamil dengan risiko tinggi, namun juga kesuburan menurun.
Apa yang telah dipaparkan di atas memang semuanya berdasarkan bukti ilmiah, namun bukan berarti hal yang bersifat mutlak.
Tubuh setiap perempuan berbeda, begitu pula dengan kehamilan.
Namun, akan jauh lebih baik apabila Anda melakukan konsultasi dan pemeriksaan sebelum memutuskan untuk memiliki keturunan.
Jadi dengan demikian, dokter bisa tahu betul apa yang menjadi peluang sekaligus risiko.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Mitos atau Fakta, Kehamilan Anak Kembar Dipengaruhi Posisi Bercinta", Klik untuk baca: https://www.kompas.com/sains/read/2021/02/07/191804523/mitos-atau-fakta-kehamilan-anak-kembar-dipengaruhi-posisi-bercinta?page=all.